Ekonomi Cina Melambat, Tumbuh 4,9% pada Kuartal 3 Imbas Krisis Listrik

Agustiyanti
18 Oktober 2021, 12:08
cina, ekonomi cina, pertumbuhan ekonomi, krisis listrik
ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/nz/cf
Ilustrasi. Bank Sentral Cina memperkirakan ekonomi negaranya tumbuh 8% pada tahun ini.

Kekhawatiran global tentang kemungkinan limpahan risiko kredit dari sektor properti Cina ke ekonomi yang lebih luas juga meningkat karena raksasa properti Evergrande Group tengah menghadapi krisis utang. 

Para pemimpin Cina juga khawatir bahwa gelembung properti yang terus-menerus dapat merusak pertumbuhan jangka panjang negara itu. Para analis pun menilai  kekhawatiran ini dapat mendorong Cina tetap mempertahankan pembatasan ketat pada sektor properti meski ekonomi melambat. Namun, ada ada beberapa kelonggaran yang diberikan hanya sesuai dengan kebutuhan. 

Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan pada pekan lalu bahwa Cina memiliki banyak alat untuk mengatasi tantangan ekonomi meskipun pertumbuhan melambat. Pemerintah yakin akan mencapai tujuan pembangunan setahun penuh.

Sementara itu, Gubernur Bank Sentral Cina Yi Gang memperkirakan ekonomi akan tumbuh 8% pada tahun ini. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PBOC akan menjaga rasio persyaratan cadangan bank (RRR) tidak berubah pada kuartal keempat, sebelum memberikan pemotongan 50 basis poin lagi pada kuartal pertama 2022.

Hasil produksi industri Cina pada September naik 3,1% dari tahun sebelumnya, meleset dari ekspektasi dan turun dari 5,3% Agustus. Capaian ini menandai pertumbuhan paling lambat sejak Maret 2020, selama gelombang pertama pandemi.

Namun, konsumsi rumah tangga menunjukkan tanda-tanda perbaikan, dengan penjualan ritel tumbuh 4,4% pada September, lebih cepat dari 2,5% pada Agustus.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...