Australia Akan Izinkan Siswa Internasional Masuk Akhir Tahun Ini

Cahya Puteri Abdi Rabbi
28 Oktober 2021, 10:21
Australia, Covid-19, pandemi
ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/RWA/djo
Seorang anak melihat ikan di SEA LIFE Sydney Aquarium pada hari pertama pembukaan kembali tempat tersebut, menyusul perpanjangan penutupan akibat wabah virus corona (COVID-19), di Sydney, Australia, Kamis (14/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/RWA/djo\

Universitas Australia mulai khawatir pelajar internasional akan mengalihkan studinya ke negara lain.

Menurut data Badan Statistik Australia, pelajar internasional menyumbang sekitar US$37,4 miliar kepada ekonomi Australia pada periode 2019-2020, jumlah tersebut turun dibandingkan pada tahun 2018-2019 yakni US$37,6 miliar.

Pada tahun 2020, jumlah pelajar internasional yang menuntut ilmu untuk pendidikan tinggi di negara tersebut mencapai 418.168, turun 5.1% dibandingkan tahun 2019.

Menyusul pandemi, selama hampir 600 hari, penerbangan internasional yang tak terhitung jumlahnya telah dihentikan, dan perjalanan ke luar negeri juga mengalami penurunan.

Sydney telah menghapus kewajiban karantina untuk turis yang baru kembali ke negara tersebut, sedangkan negara bagian Australia lainnya dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah masih memiliki persyaratan wajib karantina di hotel selama 14 hari.

Pada Rabu (27/10), Australia mengizinkan suntikan booster vaksin Covid-19 untuk orang berusia di atas 18 tahun. Dan berencana untuk memberikan suntikan ketiga atau booster kepada seluruh populasi mulai bulan depan.

 Otoritas pengatur Administrasi Barang Terapeutik mengatakan, telah memberikan persetujuan sementara untuk satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech untuk diberikan sebagai suntikan penguat atau booster kepada orang dewasa.

 “Persetujuan sementara berarti bahwa individu berusia 18 tahun ke atas dapat menerima booster (dosis ketiga), setidaknya enam bulan setelah selesainya seri primer vaksin Covid-19,” kata badan tersebut.

Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan program booster di seluruh populasi akan dimulai paling lambat 8 November, dengan persetujuan dari badan penasehat imunisasi nasional.

“Kami akan memulai dengan perawatan lanjut usia dan disabilitas sebagai prioritas,” katanya.

Hunt mengatakan, suntikan booster secara menyeluruh akan tersedia bagi siapa saja yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech, Oxford-AstraZeneca atau Moderna.

Sebelumnya, suntikan booster telah tersedia untuk orang-orang dengan gangguan kekebalan yang parah pada awal Oktober.

Pemerintah mengatakan, pihaknya mengharapkan Moderna juga akan mengajukan permohonan kepada regulator medis Australia untuk persetujuan suntikan booster.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...