Menolak Divaksinasi Covid-19, Warga Austria Akan Kena Denda Rp 57 Juta

Agustiyanti
23 November 2021, 19:22
Austria, covid-19, denda, vaksinasi covid-19, vaksin covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Lisi Niesner/WSJ/sa.
Para pengunjuk raberjas putih dan mengenakan topeng menghadiri demonstrasi melawan tindakan virus corona (COVID-19) dan konsekuensi ekonomi mereka di Wina, Austria, Sabtu (16/1/2021).

Polisi dan pengunjuk rasa bentrok di jalan-jalan Brussels pada hari Minggu (21/11) dalam demonstrasi atas pembatasan Covid-19 yang diberlakukan pemerintah. Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata ke demonstran yang melemparkan batu dan bom asap.

Demonstrasi yang berujung kerusuhan terjadi setelah Belgia memperketat pembatasan virus corona pada hari Rabu (17/11). Pemerintah negara tersebut mengamanatkan penggunaan masker yang lebih luas dan mengimbau warga untuk bekerja dari rumah rumah setelah kasus meningkat dan memasuki gelombang ke-empat Covid-19.

Selain Belgia, kerusuhan terjadi di sejumlah kota di Belanda seiring warga yang melakukan aksi demonstrasi untuk menolak penguncian wilayah atau lockdown secara total maupun sebagian di negara tersebut.

Pemerintah Belanda juga dilaporkan menerapkan kebijakan paspor vaksin Covid-19 atau "corona pass" dan melarang acara kembang api pada malam pergantian tahun. Saat ini, Belanda telah menerapkan penguncian wilayah sebagian (partial lockdown) yang telah berlangsung selama tiga pekan.

Di Italia, beberapa ribu pengunjuk rasa berkumpul di tempat balap kereta Circus Maximus kuno di Roma untuk menentang kewajiban sertifikat 'Green Pass' di tempat kerja, tempat umum dan di transportasi umum.

Sementara itu, pihak berwenang Prancis mengirim lusinan petugas polisi lagi untuk meredakan kerusuhan di pulau Guadeloupe di Karibia. Kerusuhan yang terjadi melibatkan para penjarah yang mengobrak-abrik puluhan toko dan membakar pertokoan saat melakukan protes.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gérald Darmanin mengatakan bahwa beberapa yang terlibat dalam kerusuhan menggunakan peluru tajam untuk melawan penegakan hukum, dan menjanjikan tanggapan tegas bagi mereka yang melakukan kekacauan publik.

Statistik data Covid-19 di Eropa awal pekan ini masih menggambarkan situasi yang belum baik seiring masih tingginya angka kematian Covid-19 di sebagian besar negara. Pekan ini, 25 negara masih mencatatkan penambahan kematian dan 14 negara lainnya mencatatkan kematian namun dengan jumlah yang lebih kecil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...