Keampuhan Vaksin Pfizer dan Moderna Melawan Omicorn Hanya 30%

Agustiyanti
14 Desember 2021, 09:58
varian omicron, covid-19, virus covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Soeren Stache/Pool /hp/cf
Studi menunjukkan bahwa suntikan boster meningkatkan perlindungan terhadap varian omicron.

 

Namun, jumlah pasien yang melaporkan terkena gejala jangka panjang Covid-19 sedikitnya hingga tiga bulan berkurang 13% setelah dosis pertama vaksin virus corona diberikan. Meski demikian, belum ada laporan yang jelas apakah ada perbedaan antara dosis pertama dan dosis kedua. 

 Adapun tingkat antibodi yang baik dari vaksin tidak menjamin pertahanan kekebalan lain untuk beberapa orang. Pada beberapa pasien yang menggunakan obat imunosupresif, vaksin COVID-19 dapat menginduksi antibodi pelindung tanpa menginduksi pertahanan kekebalan lini kedua yang baik, membuat mereka berisiko terkena penyakit parah jika mereka terinfeksi.

Vaksin mengurangi keparahan penyakit dengan menginduksi sel T dalam sistem kekebalan untuk mengenali dan menghilangkan sel yang terinfeksi virus. Pada 303 pasien yang menjalani terapi penekan kekebalan untuk penyakit radang usus, para peneliti menggunakan alat pengukuran molekuler baru untuk menghitung jumlah sel T antivirus yang diinduksi oleh vaksin Covid-19.

"Secara keseluruhan, sejumlah besar pasien yang divaksinasi, sekitar 20%mmemiliki tingkat sel T antivirus minimal, meskipun sebagian besar memiliki antibodi antivirus yang tinggi," kata pemimpin studi Jonathan Braun dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles.

Dalam laporan medrivx, usia, jenis kelamin, dan imunoterapi spesifik mungkin terkait dengan respons sel T pasien terhadap vaksin, tetapi intinya adalah bahwa tingkat antibodi setelah vaksinasi tidak selalu memprediksi respons sel T. 

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...