Mengulas Apa Itu G20 dan Sejarah Pembentukannya

Image title
16 Desember 2021, 14:22
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri) menghadiri pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali
ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Nicklas Hanoatubun
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri) menghadiri pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Agenda tersebut membahas tentang risiko terhadap prospek ekonomi global dan memastikan Asosiasi Fiskal Internasional yang tangguh.

Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin negara anggota G20. Hal ini berangkat dari keputusan ditunjuknya Indonesia sebagai presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sampai tahun 2022 mendatang. Dengan demikian, Indonesia menjadi negara ke-5 di Asia yang menjadi tuan rumah KTT G20 setelah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Berita ini pun menjadi kabar positif bagi perekonomian Tanah Air.

Selama pandemi Covid-19 melanda dunia, hampir semua sektor perekonomian negara termasuk anggota G20 ikut terkena dampak buruknya. Isu ini menjadi salah satu pokok pembahasan dalam beberapa agenda pertemuan G20.

Saat ini Indonesia sudah berperan sebagai presidensi atau keketuaan pertemuan G20 sejak 1 Desember 2021 hingga pelaksanaan KTT G20 pada November 2022. Mengutip situs resmi Bank Indonesia, setiap negara anggota G20 berhak memegang fungsi presidensi dan akan berganti setiap tahunnya. Keberadaan presidensi tersebutlah yang membedakan G20 dengan forum multilateral lainnya.

Forum G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Salah satu negara anggota G20 akan ditunjuk sebagai presidensi. Berdasarkan keputusan yang ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang presidensi G20 pada 2022. Ini ditandai dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma 30-31 Oktober 2021 lalu.

Apa Itu G20?

Presiden Joko Widodo saat penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sek
Presiden Joko Widodo saat penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sek (Katadata)

G20 atau Group of Twenty merupakan salah satu forum multilateral yang diikuti oleh Indonesia. Melansir dari Presidenri.go.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pada Presidensi G20 Indonesia akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Menurut Jokowi, nantinya akan ada tiga hal yang menjadi fokus utama dalam presidensi G20 tersebut.

Tiga hal itu di antaranya akan membahas tentang  penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, serta transisi menuju energi berkelanjutan. Momen ini menjadi kesempatan bagus bagi negara Indonesia dan negara berkembang lainnya untuk memperjuangkan aspirasi, serta merasakan manfaat positif dari kerja sama setiap negara anggota G20.

Sebenarnya forum G20 sudah dicetuskan sekitar tahun 1999 dan KTT G20 pertama mulai berjalan sejak tahun 2008. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin belum tahu apa itu G20 dan berapa negara anggota G20. Dengan mengetahui seluk-beluk terkait G20, masyarakat bisa mengikuti segala pemberitaan, serta melihat bagaimana peran Indonesia di setiap pertemuan G20.

Melansir situs Bi.go.id, G20 adalah sebuah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Saat ini anggota negara G20 meliputi Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Forum G20 adalah forum strategis, Angotanya mewakili lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Untuk menjadi anggota, sebenarnya tidak ada kriteria tertentu. Namun yang jelas, negara anggota perlu memberikan dampak dan berkontribusi pada perekonomian dunia serta menjaga stabilitas keuangan dunia.

Menurut sumber lain, syarat untuk masuk menjadi anggota G20 adalah negara tersebut harus masuk 20 besar ekonomi dunia. Hal ini bisa dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Tujuan G20

Para Pemimpin Dunia di KTT G20 Osaka
Para Pemimpin Dunia di KTT G20 Osaka (ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

 

Sejak KTT G20 diselenggarakan di Washington, Amerika Serikat pada tahun 2008, setidaknya ada tiga isu utama yang selalu menjadi perhatian para pemimpin G20. Pertama, respons terhadap krisis. Kedua yaitu isu reformasi Lembaga keuangan internasional,  dan ketiga adalah isu perdagangan. Pada masa itu tujuan utama G20 lebih cenderung mencari jalan keluar untuk mengontrol krisis.

Semenjak saat itu, isu yang dibahas di setiap KTT G20 semakin meluas. Tidak hanya berfokus pada isu keuangan dan ekonomi, pertemuan para pemimpin negara G20 pun ikut membahas isu non-keuangan.

Dalam mekanismenya setiap pertemuan G20 akan dibagi menjadi dua jalur yakni finance track dan Sherpa track. Pembentukan G20 sendiri tidak hanya sebatas forum seremonial belaka. Lebih dari itu, ada sejumlah peran nyata yang sudah dikerjakan oleh setiap negara anggota G20.

Masih mengutip dari situs resmi Bank Indonesia, beberapa peran nyata yang sudah dilakukan oleh G20 antara lain seperti  mengatasi krisis keuangan global 2008, menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS), hingga berkontribusi dalam penanganan Covid-19.

G20 menjadi forum yang bermanfaat bagi Indonesia dan negara anggotanya. Hubungan yang terjalin juga akan memberikan keuntungan untuk semua negara anggota G20.

Sejarah Pembentukan G20

G20
G20 (ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Ludovic Marin.)

 

Menurut situs resmi SHERPA G20 Indonesia, sejarah pembentukan G20 bermula dari kekecewaan komunitas internasional kepada negara G7 dalam mencari solusi terhadap permasalahan perekonomian global. Kemudian, pada tahun 1999 forum ini dibentuk.

Negara G7 (Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis) merangkul negara maju dan berkembang untuk mengatasi krisis secara bersama. Secara umum, tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

Saat ini anggota G20 diwakili oleh kepala negara, menteri, serta gubernur bank sentral. Setiap tahun negara anggota berhak mendapat giliran menjadi G20. Seperti yang terjadi pada Indonesia saat ini.

Kapan Indonesia Jadi Anggota G20?

PRESIDEN MENGIKUTI KTT G20 SECARA VIRTUAL
PRESIDEN MENGIKUTI KTT G20 SECARA VIRTUAL (ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr/sgd/aww.)

Dibentuk sejak tahun 1999, Indonesia sudah masuk dan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20. Seiring berjalannya waktu, forum ini menjadi forum pertemuan antara kepala negara dan pemerintahan.

Melansir situs resmi G20 yaitu g20.org, melibatkan negara berpenghasilan menengah dan punya pengaruh terhadap ekonomi dunia yang sistemik termasuk Indonesia, G20 kemudian dibentuk pada tahun 1999. Saat itu forum tersebut membahas kebijakan untuk mencapai stabilitas keuangan internasional.

Setelah terjadi krisis keuangan global pada tahun 1997-1999, atas saran dari para Menteri Keuangan G7, para Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral mulai mengadakan pertemuan untuk membahas tanggapan terhadap krisis keuangan global yang terjadi.

Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 14-15 November 2008 KTT G20 pertama akhirnya diadakan. Usai KTT pertama, para pemimpin negara anggota G20 sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan. Kini, Indonesia memegang peran presidensi G20.

Daftar Negara Anggota G20

Mengutip situs sherpag20indonesia.ekon.go.id, berikut daftar negara anggota G20:

  1. Afrika Selatan.
  2. Amerika Serikat.
  3. Arab Saudi.
  4. Argentina.
  5. Australia.
  6. Brasil.
  7. Cina.
  8. India.
  9. Indonesia.
  10. Inggris.
  11. Italia.
  12. Jepang.
  13. Jerman
  14. Kanada.
  15. Meksiko.
  16. Prancis.
  17. Republik Korea Selatan.
  18. Rusia.
  19. Turki.
  20. Uni Eropa.

Kesimpulan

Group of Twenty atau G20 adalah forum multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara maju dan berkembang di dunia. Forum ini akan membawa dampak dan manfaat positif bagi setiap negara anggotanya.

Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...