Rusia Tambah Dana Darurat Rp 50 Triliun Demi Selamatkan Ekonomi

Agustiyanti
11 April 2022, 14:19
rusia, dana cadangan, dana darurat, perang rusia ukraina, perang rusia
123rf/andreyphoto63
Ilustrasi. Sumber utama untuk peningkatan dana cadangan Rusia akan berasal dari tambahan pendapatan energi pada kuartal pertama sebesar 271,6 miliar rubel atau setara US$ 3,49 miliar.

"Hal ini mempengaruhi seperempat dari semua ekspor batu bara Rusia, dengan kerugian sekitar 8 miliar euro terhadap pendapatan negara Rusia per tahun," kata Komisi Eropa dalam keterangannya.

Larangan impor beberapa produk, seperti semen, produk karet, kayu, minuman beralkohol, minuman keras, makanan laut kelas atas, tindakan anti-penghindaran terhadap impor kalium dari Belarus juga diperpanjang. Larangan impor beberapa komoditas ini bernilai 5,5 milia euro.

Di samping itu, Eropa juga melarang ekspor beberapa komoditas tertentu yang dinilai sangat dibutuhkan Rusia seperti komputasi kuantum, semikonduktor canggih, transportasi dan bahan kimia. Larangan ini bernilai 10 miliar euro dan berdampak terutama pada penurunan kapasitas industri Rusia. Selain itu, larangan ekspor juga berlaku untuk bahan bakar jet yang dipergunakan tentara Rusia.

Uni Eropa juga melarang transaksi dan membekukan aset di empat bank Rusia. Keempat bank tersebut mewakili 23% pangsa pasar sektor perbankan di Rusia sehingga sanksi ini bisa menambah beban bagi sistem keuangan Rusia. Uni Eropa juga memblokir akses transportasi Rusia di Eropa, hingga mengecualikan Rusia dari kontrak publik dan pembatasan dukungan finansial atau non-finansial untuk entitas yang dimiliki publik Rusia.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi menangguhkan status keanggotaan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB pada Kamis (7/4). 

Penangguhan ini dilakukan setelah Rusia dianggap melakukan pelanggaran berat HAM di Ukraina, dan mayoritas negara anggota PBB mendukung penangguhan tersebut.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...