Megawati Ditunjuk Menjadi Utusan Khusus Perdamaian Dua Korea

Aryo Widhy Wicaksono
11 Mei 2022, 20:38
Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat audiensi dengan perwakilan pemerintah dan parlemen Korea Selatan di sela-sela kunjungannya ke Seoul, Korsel, Selasa (10/5/2022) waktu setempat. ANTARA/HO-PDIP
ANTARA/HO-PDIP
Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat audiensi dengan perwakilan pemerintah dan parlemen Korea Selatan di sela-sela kunjungannya ke Seoul, Korsel, Selasa (10/5/2022) waktu setempat. ANTARA/HO-PDIP
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (Istimewa)

Terkait hubungan dengan Korea Utara, saat jamuan makan malam usai pelantikan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyatakan komitmennya untuk membangun perdamaian dengan tetangga serumpunnya tersebut.

"Pintu dialog dengan Korea Utara akan terbuka lebar. Keinginan kami untuk terlibat dalam kerja sama kemanusiaan dengan Pyongyang akan selalu kuat," kata Presiden Yoon saat bersulang di hadapan Megawati dan beberapa tamu kehormatan lainnya, Selasa (10/5).

"Akan tetapi, Pemerintahan saya akan memberikan respons tegas, bersama dengan komunitas internasional, terhadap segala bentuk aksi provokasi militer yang dilakukan pihak Korea Utara," ujarnya melanjutkan.

Pada kesempatan ini, Presiden Yoon juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama dengan beberapa negara tetangga seperti Jepang dan Cina. Termasuk dengan negara-negara kawasan ASEAN yang dia sebut sebagai sahabat.

Simak data mengenai neraca perdagangan antara Indonesia dengan Korea Selatan.

Namun yang terutama membangun kerja sama konkrit dengan Amerika Serikat, dalam berbagai isu global seperti kemajuan teknologi, rantai pasokan, dan kesehatan publik.

Menurutnya dunia sedang menghadapi beragam tantangan global yang mendesak. Seperti halnya situasi di Ukraina, pandemi Covid-19, gangguan distribusi rantai pasokan dan perubahan iklim.

"Tidak ada satu negara pun yang dapat menaklukkan krisis tersebut sendirian," terang Yoon.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...