Sikapi Keamanan Kawasan, Jepang Ingin Hadiri Pertemuan Menhan ASEAN

Image title
22 Mei 2022, 15:10
Ilustrasi, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
MOFAJapan_en/twitter
Ilustrasi, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Selain meningkatkan investasi dalam bidang pertahanan, Jepang juga juga meningkatkan upaya diplomasi untuk memperkuat hubungannya di kawasan dan sekitarnya.

Menjelang pertemuan Kishida dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang direncanakan berlangsung Senin (23/5), para ahli mengatakan Jepang mengevaluasi kembali pendekatannya untuk pencegahan, dan menunjukkan dirinya sebagai mitra yang dapat diandalkan di panggung dunia.

Upaya Jepang menghalangi Tiongkok di kawasan Asia Timur, telah dilakukan sejak lama. Pada 2007 Perdana Menteri Jepang saat itu Shinzo Abe mengajak India bekerja sama dalam bidang pertahanan. Ini kemudian menjadi awal aliansi strategis antara Amerika Serikat (AS), Australia, Jepang dan India.

Upaya Jepang untuk menyatukan sekutu di kawasan Pasifik ini muncul ketika Tiongkok menyalip Jepang sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia. Tak lama kemudian, Tiongkok kemudian mempromosikan belt and road initiative (BRI), untuk mengembangkan rute perdagangan baru yang menghubungkan Tiongkok dengan dunia.

Lalu, Tiongkok juga mengklaim kedaulatan terhadap hampir semua dari 1,3 juta mil persegi kawasan di Laut Cina Selatan, dan telah mengubah banyak terumbu karang dan gundukan pasir, menjadi pulau buatan yang dijaga ketat dengan rudal, landasan pacu, dan sistem senjata.

Para pengamat khawatir bahwa ekspansi China pada akhirnya dapat memungkinkan Beijing untuk mengontrol jalur air di Laut China Selatan, mengancam arus perdagangan bebas, sehingga pada 2016, Abe meningkatkan gagasannya dan memperkenalkan konsep Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka atau free and open Indo-Pacific (FOIP).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...