Boris Johnson Resmi Mundur dari PM Inggris, Ini Sederet Kontroversinya

Syahrizal Sidik
7 Juli 2022, 19:25
Boris Johnson Resmi Mundur dari PM Inggris, Ini Sederet Kontroversinya
ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/aww/sad.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson resmi mundur dari jabatannya sejak Kamis, 7 Juli 2022

 

Boris juga pernah melanggar aturan karantina di negaranya. Ia memiih tetap bekerja seperti biasa meskipun sebelumnya ia melakukan kontak erat dengan mantan Menteri Kesehatan Sajid Javid yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

Melansir AFP, PM Boris dalam sepekan ke depan nantinya hanya akan melakukan urusan pemerintah yang penting. Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris sebelumnya melakukan tracking dan tracing kepada Boris dan mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak karena melakukan kontak erat dengan Javid. 

"Johnson dan Menteri Keuangan Rishi Sunak keduanya ditunjuk tetapi mengambil bagian dalam skema percontohan pemerintah yang memungkinkan mereka untuk terus bekerja," kata seorang juru bicara, dikutip Minggu (18/7/2021).

BRITAIN-POLITICS/MARKET
BRITAIN-POLITICS/MARKET (ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/Pool/foc/sad.)

 

3.Mengangkat Pejabat yang Terlibat Pelanggaran Seksual

 

Selain itu, Johnson meminta maaf karena menunjuk seorang anggota parlemen untuk membantunya. Namun, politisi tersebut telah menjadi subyek pengaduan terkait pelanggaran seksual.

"Ini mendorong Rishi Sunak untuk berhenti sebagai Menteri Keuangan dan Sajid Javid mengundurkan diri sebagai Menteri Kesehatan," tulis laporan The Star.

Dalam surat yang disampaikan Menteri Javid mengutarakan kekecewannya pada kepemimpinan Johnson. "Jelas bagi saya bahwa situasi ini tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Anda, dan karena itu Anda juga kehilangan kepercayaan diri saya," kata Javid.

Sementara itu, berdasarkan jajak pendapat YouGov, sebanyak 69% orang Inggris berpikir Johnson harus mundur sebagai perdana menteri tetapi untuk saat ini masih tersisa beberapa menteri utamanya yang menawarkan dukungan mereka.

 

4.Puluhan Pejabatnya Mundur Serempak

 

Ini adalah alasan terkuat yang menyebabkan Boris harus lengser setelah puluhan pejabat di lingkaran pemerintahannya mengundurkan diri. Mereka menilai, Boris sudah tidak lagi layak memimpin Inggris lantaran diterpa berbagai skandal.

Menurut laporan BBC, setidaknya ada lebih dari 50 pejabat yang mengundurkan diri dan membuat pemerintah hampir lumpuh. Dengan delapan menteri, termasuk dua menteri luar negeri, mengundurkan diri dalam dua jam terakhir, Johnson yang terisolasi dan tidak berdaya akan tunduk pada hal yang tak terhindarkan dan menyatakan pengunduran dirinya kemudian, kata laporan media.

"Boris Johnson akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif hari ini," kata editor politik BBC Chris Mason, seperti dikutip dari The Star, Kamis (7/7).

Setelah berhari-hari berjuang untuk pekerjaannya, Johnson telah ditinggalkan oleh semua kecuali segelintir sekutu. Itu jauh dari ketika Johnson, naik ke tampuk kekuasaan pada 2019 ketika ia memenangkan mayoritas besar, meraih suara di beberapa bagian Inggris yang belum pernah mendukung Partai Konservatifnya sebelumnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...