Mengenal COP, Konferensi yang Membahas Masalah Perubahan Iklim

Ghina Aulia
7 November 2022, 15:25
COP
UN News
Ilustrasi, COP27.

Penyelenggaraan COP selama ini berhasil membuahkan beberapa perjanjian. Di antaranya adalah Protokol Kyoto, Perjanjian Paris dan Pakta Iklim Glasgow.

Singkatnya, Perjanjian Paris berisi target negara-negara untuk menahan laju suhu bumi agar tidak lebih dari 1,5 derajat celcius pada tahun 2030. Sedangkan Protokol Kyoto memuat mekanisme emisi yang di antaranya adalah implementasi bersama, perdagangan emisi dan mekanisme pembangunan bersih. Diketahui bahwa Protokol Kyoto disepakati pada tahun 1997 di Kyoto, Jepang.

Pada COP26, konferensi membuatkan Pakta Iklim Glasgow. Hal tersebut sudah disepakati negara peserta yang hadir. Dengan demikian, penggunaan batu bara dihentikan. Namun hal tersebut tidak mutlak begitu saja diterapkan. Masih banyak pembangkit listrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.

Adapun isu-isu yang dibahas pada COP26 tahun lalu di antaranya adalah mewujudkan ambisi melalui pasar karbon, aturan untuk pelaporan tindakan dan dukungan yang transparan, kurun waktu terhadap komitmen pengurangan emisi, peningkatan upaya tindakan dan adaptasi, menanggapi ilmu pengetahuan terbaru mengenai target pengurangan emisi dan promosi aksi iklim yang adil dan inklusif.

Selain itu, COP26 juga membicarakan tentang bagaimana upaya menghindari, meminimalkan dan mengatasi kerugian serta kerusakan. Dalam bentuk implementasi, juga akan diadakan inisiasi deliberasi mengenai target baru dan finansial untuk iklim dunia setelah tahun 2025.

Adapun solusi yang mungkin diambil dari hasil konferensi COP26 adalah melindungi dan memulihkan alam. Tak hanya itu, kita juga dapat mengacu pada sains yang paling mutakhir serta memberdayakan tindakan yang inklusif.

Untuk COP27, perhelatan masih berlangsung hingga 18 November 2022 mendatang. Dilansir dari situs Chatham House, COP27 juga akan meninjau prioritas permasalahan iklim dan pemanfaatan sektor energi.

Perlu diketahui bahwa terpilihnya Mesir sebagai tuan rumah tahun 2022 sudah diajukan pada COP26 di Glasgow, Skotlandia. Kala itu, perwakilan Mesir banyak menekankan melalui pendekatan finansial dan adaptasi iklim. Hal ini terkesan cukup berbeda dari konferensi sebelum-sebelumnya yang banyak membahas tentang pengurangan emisi untuk mencegah kerusakan iklim.

Lebih lanjut, pimpinan COP27 juga menjabarkan visinya di acara MENA Climate Week 2022. Sameh Shoukry menjelaskan bahwa Mesir memiliki niat untuk fokus pada penerapan target pengurangan karbon yang ada. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai ‘substantive and equal progress,’ yang harapannya mencakup semua aspek yang dibahas pada proses negosiasi.

Selain itu, perwakilan Mesir juga menegaskan bahwa pihaknya mantap menjadi tuan rumah COP27 dengan mengatasnamakan negara-negara di Afrika. Selain menjunjung aspek keikliman, mereka juga berusaha mempromosikan perkembangan dunia.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...