Mengenal Montesquieu, Filsuf yang Mengembangkan Konsep Trias Politica

Annisa Fianni Sisma
22 Desember 2022, 20:57
Montesquieu
britannica.com
Ilustrasi, Montesquieu.

Lalu, pada 1721 Montesquieu mengejutkan beberapa orang dengan menerbitkan “Letters Persanes” atau “Persian Letters” yang berisi satir cemerlang terkait peradaban Prancis dan Paris. Ia meninjaunya dari sudut pandang dua pengelana Persia.

Karyanya yang sukses itu mengolok-olok Pemerintahan Louis XIV yang baru saja berakhir, seluruh kelas sosial, membahas kisah Troglodytes, teori Thomas Hobbes, dan lain sebagainya.

Selain itu, ia juga membahas terkait demografi, agama, kontroversi Unigenitus, Kaum Jansenis, menyindir doktrin tertentu, berbagai kritik, dan lain sebagainya. Montesquieu pun menjadi terkenal dan Paris menerima ekspresi dirinya tersebut.

Kemudian, pada 1722 Montesquieu pergi ke Paris dibantu oleh Berwick, Prince Stuart untuk masuk di lingkaran pengadilan. Selama periode tersebut, Montesquieu berkenalan dengan Politisi Inggris Viscount Bolingbroke yang pandangan politiknya kemudian tercermin dalam karya Montesquieu tentang Konstitusi Inggris.

Selama beberapa waktu kemudian, minatnya pada kegiatan rutin parlemen di Bordeaux berkurang. Ia kurang menyukai perkembangan yang terjadi. Kantornya pun dijual pada 1726. Hasil penjualan tersebut digunakan untuk berusaha masuk ke Academie Francaise.

Pada 1728, Montesquieu meninggalkan istrinya di La Brede dan berangkat ke Wina dengan Lord Waldegrave yang merupakan keponakan Berwick. Ia menuliskan perjalanannya pada abad ke-18. Di Wina, ia bertemu dengan seorang prajurit dan negarawan yakni Pangeran Eugene dari Savoy. Keduanya pun berdiskusi terkait politik Prancis.

Montesquieu menjajah beberapa tempat ke Hongaria, Italia, dan Venesia. Montesquieu juga memeriksa galeri di Florence dan mulai mengembangkan minatnya pada sebuah ‘estetika’. Di Roma, Montesquieu mendengar tentang Menteri Prancis Kardinal Polignac dan membaca puisi latinnya yang tidak diterbitkan. Puisi itu berjudul Anti-Lucretius.

Pada 1731 Montesquieu ditemani Diplomat Lord Chesterfield ke Inggris. Ia memiliki banyak kenalan di Inggris dan diterima oleh Prince Wales dan membuat antologi lagu Prancis. Montesquieu bahkan menghadiri debat parlemen dan membaca jurnal politik di sana. Bahkan, Montesquieu juga menjadi seorang Freemasonry yang merupakan perkumpulan rahasia terbesar di dunia. Masa-masa di Inggris merupakan periode paling berpengaruh dalam hidupnya.

Dalam perjalanannya, Montesquieu tidak menolak kegembiraan yang ia cari di Paris, tetapi ternyata watak ambisinya semakin kuat. Awalnya, Montesquieu berpikir untuk terjun ke karir diplomatik, tetapi ketika kembali ke Prancis, ia memutuskan untuk mengabdikan diri pada sastra.

Karya terkemukanya yakni berjudul “Lettres persanes” atau Surat Persian, “De la monarki universelle en Europe” atau Refleksi tentang Monarki Universal di Eropa, “Considérations sur les cause de la grandeur des Romains et de leur décadence” atau Refleksi tentang Penyebab Keagungan dan Kemunduran Bangsa Romawi, “L'Esprit des lois” atau Kekuatan Hukum, “Défense de L'Esprit des lois” atau Pertahanan Kekuatan Hukum, “Essai sur le goût” atau Essai Rasa, dan lain sebagainya.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...