Lima Deklarasi KTT ASEAN ke-42, Mata Uang Lokal hingga Pekerja Migran

Tia Dwitiani Komalasari
11 Mei 2023, 11:19
Suasana Retreat Session KTT ke-42 ASEAN, di Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/5/2023).POOL/
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Suasana Retreat Session KTT ke-42 ASEAN, di Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/5/2023).POOL/

Para pemimpin negara ASEAN mendeklarasikan lima poin penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN 2023. Lima poin penting tersebut dibahas dalam hari pertama KTT ASEAN ke-42 pada Rabu (10/5).

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo telah memimpin lima pertemuan pada hari pertama pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN 2023. Joko Widodo juga membahas poin-poin penting yang akhirnya disepakati bersama dan dideklarasikan oleh para pemimpin ASEAN.

Adapun lima deklarasi tersebut adalah:

1. Deklarasi Para Pemimpin ASEAN tentang Memajukan Konektivitas Pembayaran Regional dan Mempromosikan Transaksi Mata Uang Lokal

Para kepala negara ASEAN sepakat untuk mendorong konektivitas sistem pembayaran lintas batas dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing negara. Para anggota ASEAN juga akan mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas.

"Berkomitmen untuk memajukan konektivitas pembayaran regional dengan memanfaatkan peluang inovasi untuk memfasilitasi lintas batas yang lancar dan aman pembayaran, dengan mempertimbangkan keadaan negara," demikian tertulis dalam pernyataan bersama para pemimpin ASEAN, seperti dikutip Kamis (11/5).

Para pemimpin ASEAN juga mendorong penggunaan mata uang lokal lintas batas dan mendukung pembentukan satuan tugas untuk mengeksplorasi pembangunan kerangka transaksi mata uang lokal.

Kerja sama antara negara ASEAN juga akan didorong untuk meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran, mempercepat adopsi pembayaran digital, pendalaman keuangan inklusi, pengembangan sumber daya manusia, hingga penguatan keamanan siber.

2. Deklarasi ASEAN tentang Perlindungan Pekerja Migran dan Anggota Keluarga dalam Situasi Krisis

Para pemimpin ASEAN sepakat mengadaptasi kebijakan bantuan pekerja migran dalam semua tahap krisis mulai dari respons hingga pemulihan. Bantuan juga meliputi pekerja perempuan dan keluarga dalam situasi krisis.

Pemimpin ASEAN juga sepakat memfasilitasi pekerja migran yang terkena krisis kepada perawatan kesehatan, dukungan psikososial, perlindungan sosial, dukungan mata pencaharian saat cuti, serta reintegrasi di negara asal mereka. Memperkuat koordinasi lintas batas antar negara dalam melindungi pekerja migran dan keluarganya

Negara ASEAN juga harus mencegah pekerja migran menjadi tidak berdokumen dan jadi korban perdagangan manusia. Memperkuat kerja sama untuk menjaga pekerja migran yang terjebak krisis negara yang bukan anggota ASEAN.

3. Deklarasi ASEAN tentang Penempatan dan Perlindungan Nelayan Migran

Halaman:

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...