Raja Belanda Minta Maaf soal Keterlibatan Negaranya dalam Perbudakan

Reza Pahlevi
2 Juli 2023, 10:31
Raja Belanda Willem Alexander bersama Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti disambut tarian tor-tor oleh masyarakat Batak ketika berkunjung di Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (12/3/2020).
ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww.
Raja Belanda Willem Alexander bersama Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti disambut tarian tor-tor oleh masyarakat Batak ketika berkunjung di Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (12/3/2020).

Kerajaan Belanda juga telah mengucapkan permintaan maaf kepada Indonesia atas “kekerasan berlebihan” yang dilakukan Belanda pada masa lalu. Permintaan maaf ini diutarakan ketika Willem-Alexander melawat ke Indonesia pada Maret 2020 lalu.

Pada 15 Juni 2023 lalu, Belanda turut mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sebelumnya, Belanda hanya mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1948 sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar.

Perdagangan Orang Masih Terjadi

Meskipun sudah lepas dari penjajahan, kasus perdagangan orang masih terjadi di negara Asia Pasifik. Dalam laporan Global Report on Trafficking in Persons 2022, United Nations Office on Drugs and Crime atau UNODC mengestimasikan rasio jumlah korban perdagangan orang di kawasan Asia Timur dan Pasifik mencapai 0,34 korban per 100.000 penduduk pada 2020.

Namun, data UNODC hanya merepresentasikan jumlah korban yang terdeteksi dan tercatat pihak berwenang, sehingga rasio korban secara aktual bisa jadi lebih tinggi. Data ini juga sebatas mencakup korban dari 11 negara Asia Timur dan 8 negara Pasifik.

Negara Asia Timur yang tercakup dalam laporan UNODC adalah Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Singapura, Filipina, Thailand, Mongolia, Jepang, dan Tiongkok. Kemudian negara Pasifik meliputi Fiji, Palau, Tonga, Vanuatu, Kep. Solomon, Mikronesia, Australia, dan Selandia Baru.

Secara kumulatif, pada 2020 rasio korban perdagangan orang di Asia Timur dan Pasifik menurun dibanding 2019, sekaligus tergolong rendah dibanding sedekade terakhir seperti terlihat pada grafik.

Halaman:
Reporter: Reza Pahlevi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...