Yellen Desak Cina Reformasi Ekonomi, Kembali ke Praktik Pasar

Agustiyanti
7 Juli 2023, 15:48
CIna, ekonomi cina, janet yellen
ANTARA FOTO/Made Nagi
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen melakukan kunjungan ke Cina selama empat hari dan tiba sejak kemarin (6/7).

Menteri Luar Negeri Antony Blinken melakukan perjalanan ke Beijing bulan lalu dan setuju dengan Xi bahwa persaingan timbal balik tidak boleh mengarah ke konflik. 

Yellen mengatakan kedatangannya bertujuan untuk ikut mendorong hubungan yang stabil dan konstruktif antara kedua negara. Namun, ia juga menjelaskan bahwa Washington akan bertindak untuk melindungi kepentingan keamanan nasional dan hak asasi manusianya.

"Pertukaran informasi reguler dapat membantu kedua negara memantau risiko ekonomi dan keuangan pada saat ekonomi global menghadapi hambatan seperti perang ilegal Rusia di Ukraina dan efek pandemi yang berkepanjangan," kata Yellen.

Di sisi lain, Yellen mengatakan Washington tengah mengevaluasi kontrol ekspor Cina baru pada galium dan germanium, mineral penting yang digunakan dalam teknologi seperti semikonduktor. Namun, ia mengatakan kebijakan Cina tersebut menekankan perlunya rantai pasokan yang tangguh dan beragam.

Yellen juga mendesak Beijing untuk kembali ke praktik yang lebih berorientasi pasar yang telah menopang pertumbuhan pesatnya dalam beberapa tahun terakhir. "Pergeseran menuju reformasi pasar akan menjadi kepentingan China," kata mantan bankir sentral AS itu kepada para eksekutif bisnis AS.

Menurut dia, pendekatan berbasis pasar membantu memacu pertumbuhan pesat di Cina dan membantu mengangkat ratusan juta orang keluar dari kemiskinan. "Ini adalah kisah sukses ekonomi yang luar biasa," kata dia.

Yellen mencatat bahwa kelas menengah Cina yang sangat besar dan berkembang menyediakan pasar yang besar untuk barang dan jasa Amerika, dan menekankan bahwa tindakan yang ditargetkan Washington terhadap China didasarkan pada masalah keamanan nasional.

"Kami berusaha untuk melakukan diversifikasi, bukan untuk memisahkan. Pemisahan dua ekonomi terbesar dunia akan membuat ekonomi global tidak stabil, dan hampir tidak mungkin dilakukan," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...