Gaza Dibombardir, Bagaimana Asal Mula Konflik Israel - Palestina?

Muhamad Fajar Riyandanu
12 Oktober 2023, 05:30
Konflik Palestina - Israel meningkat
Katadata
Konflik Palestina - Israel meningkat

Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan. Amerika Serikat (AS) adalah salah satu dari segelintir negara yang mengakui kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dalam 50 tahun terakhir Israel telah membangun permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, tempat tinggal lebih dari 600.000 orang Yahudi.
Pemukiman dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional – seperti yang dinyatakan oleh Dewan Keamanan PBB dan pemerintah Inggris – meskipun Israel menolak hal ini.

Munculnya Hamas

Saat ini Gaza diperintah oleh Hamas, kelompok militan Islam yang lahir usai Intifada Pertama pada 1987. Kelompok yang bertujuan menghancurkan Israel ini  juga ditetapkan sebagai teroris oleh Amerika Serikat dan sukutunya.

Hamas memenangkan pemilu terakhir Palestina pada tahun 2006 dan menguasai Gaza pada tahun berikutnya dengan menggulingkan gerakan Fatah yang didirikan oleh Yasser Arafat. Gerakan ini merupakan saingan Presiden Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat.

Sejak saat itu, para militan di Gaza telah berperang beberapa kali dengan Israel yang memblokade wilayah tersebut. Blokade yang dilakukan Israel dan Mesir bertujuan untuk mengisolasi Hamas dan menekannya agar menghentikan serangan, khususnya ke kota-kota Israel.

Alasan Hamas Menyerang Israel

Belum jelas, apa yang menjadi alasan utama Hamas melancarkan serangan terbaru. Namun kekerasan telah meningkat selama berbulan-bulan antara pasukan dan pemukim Israel dengan warga Palestina di Tepi Barat. Pemukim Israel yang bersenjata telah menyerang desa-desa Palestina.

Kaum nasionalis religius ekstrem yang merupakan bagian dari pemerintahan koalisi sayap kanan Israel telah berulang kali menyerukan aneksasi wilayah Palestina. Ada juga spekulasi bahwa serangan itu mungkin didorong oleh Iran sebagai cara untuk menggagalkan langkah normalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi.

Permasalahan lainnya juga muncul dari sejumlah isu yang tidak dapat disepakati oleh Israel dan Palestina. Beberapa hal yang belum bisa diputuskan antara lain wilayah Yerusalem, pemukiman Yahudi di Tepi Barat, hingga kepastian adanya dua negara yang berdampingan.

Ilustrasi, sebuah gedung di Gaza hancur terkena serangan rudal Israel.
Ilustrasi, sebuah gedung di Gaza hancur terkena serangan rudal Israel. (Ashraf Amra/Reuters)

Israel kemungkinan akan menggunakan kekuatan penuh militernya untuk menghancurkan aktivitas militan, tidak hanya di Gaza tetapi juga di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Meski demikian, Hamas kemungkinan akan memberikan respons yang keras.

Penyanderaan juga akan mempersulit respons Israel dan memberikan posisi tawar yang signifikan bagi Hamas. Gilad Shalit, seorang tentara Israel yang ditahan di Gaza oleh Hamas selama lima tahun, akhirnya dibebaskan pada tahun 2011 dengan imbalan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.

Reaksi Internasional

Ada banyak kecaman terhadap Hamas dan dukungan terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri. Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS mendukung dan berdiri bersama rakyat Israel dalam menghadapi serangan Hamas.

Dewan keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat pada hari Minggu untuk membahas krisis ini. Sementara itu, pasukan penjaga perdamaian PBB telah dikerahkan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk menjaga stabilitas dan membantu menghindari eskalasi.

Mesir juga sedang berbicara dengan Arab Saudi dan Yordania untuk meredakan krisis tersebut. Mesir telah banyak terlibat dalam menengahi gencatan senjata di masa lalu.

Adapun Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut konflik Israel dan Palestina di Jalur Gaza yang makin memanas dipicu oleh keputusan AS. Putin menuding Abang Sam mengabaikan aspirasi rakyat Palestina untuk menjadi negara merdeka.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...