Mantan Perdana Menteri Cina Li Keqiang Wafat Karena Serangan Jantung
"Li mungkin akan dikenang sebagai pendukung pasar yang lebih bebas dan mereka yang tidak mampu," kata Wen-Ti Sung, seorang ilmuwan politik di Australian National University. "Namun yang terpenting, dia akan dikenang karena apa yang seharusnya bisa terjadi."
Alfred Wu, profesor di Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura, mengatakan, "Semua tipe orang seperti Li sudah tidak ada lagi dalam politik Tiongkok."
Li memang kurang berpengaruh dibandingkan dengan para pendahulunya, Zhu Rongji dan Wen Jiabao. "Dia dikesampingkan, tapi apa lagi yang bisa dia lakukan? Sangat sulit baginya, dengan berbagai kendala yang dia hadapi di bawah Xi," ujar Wu.
Meniti Karier dari Liga Pemuda Partai Komunis
Li lahir di provinsi Anhui di Tiongkok timur, sebuah daerah pertanian miskin. Ayahnya adalah seorang pejabat dan dia dikirim untuk bekerja keras di ladang selama Revolusi Kebudayaan.
Saat belajar hukum di Universitas Peking yang bergengsi, Li berteman dengan para pendukung pro-demokrasi yang gigih. Pria yang fasih berbicara dalam bahasa Inggris ini tenggelam dalam gejolak intelektual dan politik pada dekade reformasi di bawah kepemimpinan Deng. Periode tersebut berakhir dengan protes pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen tahun 1989 yang ditumpas oleh militer.
Setelah lulus, ia bergabung dengan Liga Pemuda Partai Komunis, yang kemudian menjadi tangga menuju jabatan yang lebih tinggi. Dia naik jabatan di Liga Pemuda sambil menyelesaikan gelar master di bidang hukum. Kemudian, ia meraih gelar doktor ekonomi di bawah bimbingan Profesor Li Yining, seorang advokat reformasi pasar yang terkenal.
Pengalaman politiknya sebagai pemimpin provinsi di Henan, sebuah daerah pedesaan yang miskin dan gelisah di Tiongkok tengah, dirusak oleh tuduhan penindasan setelah skandal AIDS. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua partai di Liaoning.
Pelindung Li adalah Hu Jintao, mantan presiden dari faksi politik yang secara longgar berbasis di sekitar Liga Pemuda. Setelah Xi mengambil alih jabatan ketua partai pada tahun 2012, ia mengambil langkah untuk memecah faksi Liga Pemuda.