Kerusuhan dan Penjarahan di Papua Nugini, 16 Orang Tewas

Hari Widowati
12 Januari 2024, 14:37
Pemerintah Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat di ibu kota setelah sedikitnya 16 orang tewas dalam kerusuhan pada Rabu (10/1).
Youtube 9 News Australia
Pemerintah Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat di ibu kota setelah sedikitnya 16 orang tewas dalam kerusuhan pada Rabu (10/1).

Namun, jawaban ini tidak dapat diterima oleh banyak pengunjuk rasa. Beberapa pengunjuk rasa mencoba merangsek masuk ke dalam gedung parlemen. Sebuah rekaman video menunjukkan orang-orang membakar sebuah mobil di luar kompleks perdana menteri dan menyerbu gerbang.

Banyak yang menunjuk pada klaim di media sosial bahwa pemerintah menaikkan pajak penghasilan tetapi hal ini dibantah oleh pemerintah.

"Media sosial menangkap informasi yang salah ini, informasi yang keliru," ujar Marape seperti dikutip New York Times. Ia menambahkan bahwa orang-orang telah mengambil keuntungan dari ketidakhadiran polisi di jalanan.

Kemiskinan, Pengangguran, dan Tekanan Inflasi

Warga Port Moresby, Maholopa Laveil, mengatakan kepada BBC bahwa kaum oportunis telah mengobrak-abrik kota, membakar banyak bangunan, minimarket, dan mencuri mobil. Kekerasan terburuk terjadi pada siang hari.

Laveil, yang juga dosen ekonomi di Universitas Papua Nugini, juga mengatakan bahwa sebagian besar orang yang menjarah tampaknya berasal dari permukiman yang lebih miskin di luar kota. Mereka datang ketika mereka mendengar bahwa polisi telah mundur dan tidak lagi menjaga kota.

Masyarakat di pinggiran kota sangat miskin dan tidak memiliki pekerjaan sehingga banyak yang melakukan kejahatan dan pelanggaran hukum di kota. "Banyak yang sangat menderita karena tidak memiliki pekerjaan dan tertekan inflasi. Mereka keluar dalam jumlah banyak untuk mendapatkan apa yang mereka bisa dari toko-toko terdekat," katanya.

Para petugas ambulans mengatakan bahwa mereka telah merawat beberapa korban luka-luka penembakan. Sementara itu, Kedutaan Besar AS melaporkan adanya tembakan di dekat kompleksnya.

Kedutaan Besar Cina juga telah mengajukan keluhan kepada pemerintah PNG, mengatakan bahwa beberapa bisnis Cina diserang dan dua warga negara Cina terluka.

"Kedutaan Besar Cina di Papua Nugini telah menyampaikan keluhan serius kepada pihak Papua Nugini atas serangan-serangan terhadap toko-toko Cina," kata Kedutaan Cina di WeChat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...