Hakim Tolak Gugatan Elon Musk atas Paket Kompensasi Tesla US$56 Miliar

Hari Widowati
31 Januari 2024, 14:58
Ilustrasi Elon Musk
AFP/MANDEL NGAN
Seorang hakim di Delaware menolak gugatan Elon Musk atas Tesla atas kompensasi gaji senilai US$56 miliar.

Direksi Tesla Tidak Independen

Keputusan hakim Delaware ini muncul ketika Tesla sedang mempersiapkan putaran negosiasi kompensasi lainnya dengan sang CEO. Bulan ini, Musk mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa ia merasa tidak nyaman memimpin Tesla kecuali jika ia memiliki 25% kontrol suara. Miliarder ini memiliki sekitar 13% saham perusahaan pada saat itu dan mengatakan negosiasi tidak akan dimulai sampai McCormick mengambil keputusan.

"Melihat cara dia menggambarkan proses dewan, tidak mungkin permintaannya yang terakhir sebesar 25% dapat disetujui," kata Brian Quinn, seorang profesor di Boston College Law School.

McCormick menulis bahwa banyak direktur di Dewan Tesla, termasuk anggota dewan saat ini, Kimbal Musk, saudara laki-laki Elon Musk, dan James Murdoch, putra taipan media Rupert Murdoch, tidak memiliki independensi karena hubungan pribadi yang dekat dengan CEO.

Dua direktur Tesla lainnya, Robyn Denholm dan Ira Ehrenpreis, menunjukkan kurangnya independensi dalam keputusan gaji. Dewan direksi saat ini memiliki delapan anggota termasuk CEO.

Ross Gerber, Presiden dan CEO di Gerber Kawasaki Wealth & Investment Management yang juga investor Tesla, mengatakan keputusan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan perlu mengganti setidaknya tiga direktur dengan anggota dewan yang independen sebelum dapat menegosiasikan paket gaji baru untuk Musk.
"Pada dasarnya, seluruh struktur perusahaan Tesla telah dianggap tidak sesuai untuk sebuah perusahaan publik," kata Gerber kepada Reuters.

Para direktur Tesla berargumen selama persidangan bahwa perusahaan membayar untuk memastikan salah satu pengusaha paling dinamis di dunia itu terus mendedikasikan perhatiannya pada pembuat kendaraan listrik. Antonio Gracias, direktur Tesla dari tahun 2007 hingga 2021, menyebut paket tersebut sebagai "kesepakatan yang bagus untuk para pemegang saham".

Pengacara Tornetta berpendapat bahwa Dewan Tesla tidak pernah mengatakan kepada pemegang saham bahwa tujuan tersebut lebih mudah dicapai daripada yang diakui perusahaan. Selain itu, proyeksi internal menunjukkan bahwa Musk akan segera memenuhi syarat untuk mendapatkan sebagian besar dari paket bayaran tersebut.

Tim hukum penggugat juga berpendapat bahwa Dewan Tesla memiliki kewajiban untuk menawarkan paket gaji yang lebih kecil atau mencari CEO lain. Mereka seharusnya mengharuskan Musk untuk bekerja penuh waktu di Tesla alih-alih mengizinkannya untuk fokus pada proyek-proyek sampingan, seperti SpaceX dan X.

Kristin Hull, pendiri Nia Impact Capital yang juga investor Tesla, menggambarkan dewan direksi terikat pada Musk. Ini adalah masalah yang biasa terjadi di perusahaan teknologi besar lainnya. "Ini adalah pertunjukan bro-show," katanya tentang situasi tersebut.

Paket gaji tersebut memberikan opsi bagi Elon Musk untuk membeli sekitar 304 juta saham dengan harga sekitar US$23,33 per saham. Harga opsi itu jauh di bawah harga penutupan sebesar US$191,59, pada Selasa (30/1).

"Musk belum menggunakan opsi mana pun dan begitu dia melakukannya, dia diharuskan untuk memegang saham tersebut selama lima tahun sebelum menjualnya," kata McCormick. Dia tidak mendapatkan jaminan gaji apa pun.

Valuasi Tesla membengkak hingga mencapai US$1 triliun pada tahun 2021, dari US$50 miliar ketika paket tersebut dinegosiasikan. Amit Batish dari Equilar, sebuah perusahaan riset gaji eksekutif, memperkirakan pada tahun 2022, paket gaji Musk sekitar enam kali lebih besar dari gabungan gaji 200 eksekutif dengan bayaran tertinggi pada tahun 2021.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...