Cina Sebut NATO Organisasi Pembuat Onar, Pemicu Perang Rusia - Ukraina

Happy Fajrian
25 Februari 2024, 09:09
nato, perang rusia ukraina, cina
ANTARA FOTO/REUTERS/Dmitri Lovetsky/Pool /aww/cf
Kapal perang Rusia berlayar di sepanjang Sungai Neva saat parade Hari Angkatan Laut (Navy Day) di Saint Petersburg, Rusia, Minggu (26/7/2020).

“Bukan hambatan buatan manusia yang membuat perdamaian lebih sulit dicapai, apalagi menyediakan senjata, menyalakan api, dan menyiramkan minyak ke dalamnya, dan mengambil keuntungan dari krisis yang berkepanjangan,” kata dia.

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Amerika Tucker Carlson awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa NATO berjanji tidak akan melakukan ekspansi ke arah timur setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

“Tapi Barat menipu Moskow, dengan menambahkan anggota baru dari negara-negara Eropa Timur dan bekas Uni Soviet pada beberapa kesempatan sejak itu,” katanya.

Pada 1999, Republik Ceko, Hongaria, dan Polandia adalah negara-negara bekas blok Soviet pertama yang bergabung dengan NATO. Gelombang ekspansi yang lebih besar terjadi pada tahun 2004 ketika Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Romania, Slovakia dan Slovenia menjadi anggota.

Pada pertemuan puncaknya di Bukares tahun 2008, NATO menyatakan bahwa Georgia dan Ukraina akan menjadi anggota di masa depan, sehingga memicu protes keras dari Rusia.

Tahun berikutnya, NATO menambahkan Albania dan Kroasia ke dalam daftar anggotanya, diikuti dengan masuknya Montenegro dan Makedonia Utara masing-masing pada tahun 2017 dan 2020.

Negara terbaru yang bergabung adalah Finlandia, yang ikut serta tahun lalu dengan alasan kekhawatiran keamanan terkait konflik di Ukraina. Negara tetangganya, Swedia, juga hampir diterima, dan hanya kurang mendapat persetujuan dari Hungaria.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...