Menlu Cina: Tarif Impor Trump Rusak Pasar Global dan Reputasi AS

Katadata
Ilustrasi perang dagang AS-Tiongkok yang berdampak terhadap perlambatan ekonomi global, termasuk Indonesia.
Ringkasan
- ["Hari Bumi, yang diperingati setiap tahun pada 22 April, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepekaan terhadap perubahan iklim dengan tema tahun ini 'Planet vs Plastic', fokus pada masalah polusi plastik dan upaya mengurangi penggunaan plastik untuk kelestarian Bumi.", 'Hari Bumi dimulai pada tahun 1970 di Amerika Serikat, dipicu oleh semangat anti-perang dan kekhawatiran terhadap kerusakan lingkungan, menginspirasi jutaan orang untuk berdemonstrasi. Sejak itu, telah berkembang menjadi gerakan global yang memobilisasi penduduk di seluruh dunia untuk bertindak melawan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan dengan adopsi langkah-langkah pelestarian lingkungan yang konkrit.
- Sejak tahun 1990, Hari Bumi berubah menjadi gerakan global mencakup ratusan juta orang di berbagai negara, mendorong peningkatan kesadaran dan tindakan terhadap masalah lingkungan, dari pemanasan global hingga penggunaan energi bersih. Keberhasilannya dalam memobilisasi masyarakat global disertai dengan peran media sosial yang signifikan, menjangkau generasi muda untuk bergerak bersama menuntut perubahan dan kebijakan baru demi perlindungan lingkungan yang lebih baik.
Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengatakan peningkatan bea masuk produk-produk dari negaranya ke Amerika Serikat bisa merusak mencederai pasar global.
"Penambahan tarif ini juga akan menyebabkan cedera serius pada reputasi Amerika Serikat," kata Wang seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/4).
Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif sebesar 25% pada semua impor baja dan aluminium yang masuk ke negaranya.
Wang berpendapat kebijakan tersebut tidak akan menangani masalah eksisting di Amerika Serikat. Namun Wang tidak menjelaskan lebih lanjut masalah eksisting yang dimaksud.
Selain baja dan aluminium, Trump berencana memberlakukan tarif sekitar 25% untuk mobil dan bea masuk serupa untuk semikonduktor dan farmasi, pada Selasa (18/2). Ini merupakan langkah terbaru Trump dalam serangkaian tindakan yang mengancam perdagangan internasional.
Melansir laporan Reuters, Trump mengatakan pungutan untuk impor mobil akan diberlakukan paling cepat 2 April 2025. Kebijakan itu berlaku sehari setelah anggota kabinet AS memberikan laporan dan menguraikan opsi-opsi kepada Trump.
Trump sendiri telah lama mencerca apa yang dia sebut sebagai perlakuan tidak adil terhadap ekspor otomotif AS di pasar luar negeri. Uni Eropa, misalnya, memungut bea masuk 10% untuk impor kendaraan, empat kali lipat dari tarif mobil penumpang AS sebesar 2,5%.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Perindustrian RI Febri Hendri Antoni Arief menyatakan kebijakan AS itu akan berdampak pada ekspor beberapa subsektor manufaktur, salah satunya industri furnitur. Dia juga menilai dampak kebijakan ini dapat merambah ke pasar domestik.
"Yang saat ini kami waspadai dari kebijakan Presiden Trump adalah masuknya produk-produk impor yang tertolak di Amerika," ujar Febri dalam konferensi pers virtual, Rabu (26/3).
Selain itu, Indonesia berpotensi menjadi pihak yang disalahkan dalam kebijakan perdagangan AS. Ia menjelaskan bahwa peningkatan bea masuk ke AS dapat memicu praktik transhipment ilegal dari negara-negara yang tidak terkena bea tambahan.
Untuk diketahui, transhipment adalah pemindahan barang dari satu kapal ke kapal lain di tujuan transit sebelum mencapai tujuan akhir. Praktik ini sering dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pengapalan.
"Kami mendorong agar pemberian sertifikat negara asal dalam proses transhipment diperhatikan dengan ketat agar Indonesia tidak menjadi kambing hitam. Ada potensi produk yang diekspor atas nama Indonesia ke AS sebenarnya tidak diproduksi di Indonesia," kata Febri.
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Muhammad Almer Sidqi