Menlu Cina: Tarif Impor Trump Rusak Pasar Global dan Reputasi AS

Andi M. Arief
1 April 2025, 12:00
Ilustrasi Telaah - Perang dagang AS-Tiongkok
Katadata
Ilustrasi perang dagang AS-Tiongkok yang berdampak terhadap perlambatan ekonomi global, termasuk Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengatakan peningkatan bea masuk produk-produk dari negaranya ke Amerika Serikat bisa merusak mencederai pasar global.

"Penambahan tarif ini juga akan menyebabkan cedera serius pada reputasi Amerika Serikat," kata Wang seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/4).

Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif sebesar 25% pada semua impor baja dan aluminium yang masuk ke negaranya. 

Wang berpendapat kebijakan tersebut tidak akan menangani masalah eksisting di Amerika Serikat. Namun Wang tidak menjelaskan lebih lanjut masalah eksisting yang dimaksud.
 
Selain baja dan aluminium, Trump berencana memberlakukan tarif sekitar 25% untuk mobil dan bea masuk serupa untuk semikonduktor dan farmasi, pada Selasa (18/2). Ini merupakan langkah terbaru Trump dalam serangkaian tindakan yang mengancam perdagangan internasional.

Melansir laporan Reuters, Trump mengatakan pungutan untuk impor mobil akan diberlakukan paling cepat 2 April 2025. Kebijakan itu berlaku sehari setelah anggota kabinet AS memberikan laporan dan menguraikan opsi-opsi kepada Trump.

Trump sendiri telah lama mencerca apa yang dia sebut sebagai perlakuan tidak adil terhadap ekspor otomotif AS di pasar luar negeri. Uni Eropa, misalnya, memungut bea masuk 10% untuk impor kendaraan, empat kali lipat dari tarif mobil penumpang AS sebesar 2,5%.
 
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Perindustrian RI Febri Hendri Antoni Arief menyatakan kebijakan AS itu akan berdampak pada ekspor beberapa subsektor manufaktur, salah satunya industri furnitur. Dia juga menilai dampak kebijakan ini dapat merambah ke pasar domestik.

"Yang saat ini kami waspadai dari kebijakan Presiden Trump adalah masuknya produk-produk impor yang tertolak di Amerika," ujar Febri dalam konferensi pers virtual, Rabu (26/3).

Selain itu, Indonesia berpotensi menjadi pihak yang disalahkan dalam kebijakan perdagangan AS. Ia menjelaskan bahwa peningkatan bea masuk ke AS dapat memicu praktik transhipment ilegal dari negara-negara yang tidak terkena bea tambahan.

Untuk diketahui, transhipment adalah pemindahan barang dari satu kapal ke kapal lain di tujuan transit sebelum mencapai tujuan akhir. Praktik ini sering dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pengapalan.

"Kami mendorong agar pemberian sertifikat negara asal dalam proses transhipment diperhatikan dengan ketat agar Indonesia tidak menjadi kambing hitam. Ada potensi produk yang diekspor atas nama Indonesia ke AS sebenarnya tidak diproduksi di Indonesia," kata Febri.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...