Bisnis Film Lesu, MD Pictures dan Bioskop CGV Merugi Ratusan Miliar

Image title
31 Juli 2020, 13:14
Ilustrrasi. Lesunya industri film nasional membuat MD Pictures dan bioskop CGV kompak merugi pada semester I 2020.
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Ilustrrasi. Lesunya industri film nasional membuat MD Pictures dan bioskop CGV kompak merugi pada semester I 2020.

Manajemen MD Pictures mengatakan bahwa pandemi virus Covid-19 mempengaruhi aktivitas operasional perusahaan, dimana perusahaan menghentikan sebagian besar aktivitas produksi dan promosi.

"Selain itu terjadi penurunan pendapatan dikarenakan perusahaan tidak dapat menjual film layar lebar yang sudah siap untuk ditayangkan karena bioskop-bioskop ditutup untuk sementara," kata manajemen dalam laporan keuangan.

Salah satu pengelola bioskop di Indonesia, yaitu PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) juga mengalami tekanan pada semester I 2020. Pengelola bioskop CGV tersebut membukukan kerugian bersih Rp 185,46 miliar, berbanding terbalik dari posisi laba bersih Rp 41,1 miliar pada semester I 2019.

Dalam laporan keuangan, kerugian tersebut dialami karena pendapatan bersih perusahaan semester I 2020 hanya senilai Rp 233,83 miliar. Artinya, pendapatan bersih perusahaan anjlok hingga 65,73% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu senilai Rp 682,39 miliar.

Pendapatan perusahaan bisa anjlok karena CGV hanya mampu membukukan pendapatan dari bisnis bioskop sebesar Rp 145,16 miliar saja, turun hingga 67,31% secara tahunan. Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman juga hanya Rp 60,37 miliar, anjlok hingga 64,79% dari Rp 171,46 miliar secara tahunan.

Beban pokok pendapatan perusahaan pada semester I 2020 senilai Rp 232,37 miliar, turun hingga 45,79% dari Rp 428,68 miliar pada semester I 2019. Namun, hal tersebut tetap membuat laba bruto perusahaan hanya Rp 1,46 miliar atau turun hingga 99,42% dari Rp 253,71 miliar.

Manajemen CGV mengatakan bahwa efek dari pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh perusahaan merupakan faktor eksternal yang bisa membuat pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar hingga waktu yang tidak dapat diprediksi perusahaan.

"Perusahaan mungkin akan mengalami dampak negatif dari peristiwa ini, jika pemerintah memberlakukan aturan pembatasan sosial berskala besar untuk waktu yang tidak ditentukan," ujar manajemen CGV dalam laporan keuangan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...