Mengenal Ciri-ciri Panic Attack, Penyebab, dan Pengobatannya

Tifani
Oleh Tifani
27 Oktober 2022, 10:52
ciri-ciri panic attack
Katadata
Ilustrasi, panic attack

3. Menyerupai Serangan Jantung

Ciri panic attack lainnya adalah gejalanya yang menyerupai serangan jantung. Ketika mengalaminya, seseorang mungkin saja merasakan rasa takut akan kematian. Untuk durasinya sendiri, gejala yang timbul ini dapat berlangsung hingga 5 sampai 10 menit, dan dapat muncul beberapa kali dalam beberapa jam, bisa juga setiap hari maupun seminggu sekali.

Selain ketiga poin di atas, beberapa gejala fisik dari panic attack yang bisa muncul adalah sebagai berikut:

  • Nyeri pada bagian dada
  • Perasaan seperti tercekik atau tersedak
  • Tubuh terasa menggigil
  • Mual dan muntah
  • Mulut terasa kering
  • Kesulitan bernapas
  • Jantung berdebar kencang
  • Tubuh berkeringat cukup ekstrem
  • Tangan atau kaki mengalami mati rasa atau kesemutan

Penyebab Panic Attack

Saat seseorang mengalami serangan panik, otak memerintahkan sistem saraf untuk merespons dengan melawan atau menghindar (fight or flight). Tubuh kemudian akan menghasilkan zat kimia, seperti adrenalin, yang memicu peningkatan detak jantung, frekuensi napas, dan aliran darah ke otot.

Serangan panik akan muncul saat tubuh mempersiapkan respons untuk melawan atau menghindar meski tidak ada situasi yang genting atau berbahaya. Seseorang bahkan dapat mengalami kondisi ini dalam situasi yang tidak terduga, misalnya ketika sedang menonton televisi atau tertidur.

Belum diketahui secara pasti penyebab dari serangan panik. Namun, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, di antaranya:

  • Stres berkelanjutan, yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak zat kimia pemicu stres, seperti adrenalin
  • Trauma atau pengalaman yang membuat diri sangat tertekan
  • Pengendalian amarah yang buruk sehingga lebih rentan mengalami stres
  • Perubahan suasana secara tiba-tiba maupun mengalami sensory overload, misalnya masuk ke lingkungan yang ramai dan penuh sesak
  • Masalah kehidupan, misalnya perceraian atau masalah keuangan
  • Faktor genetik atau riwayat serangan panik dalam keluarga
  • Perubahan tertentu pada fungsi di beberapa bagian otak
  • Konsumsi minuman berkafein, seperti kopi dan teh, secara berlebihan
  • Aktivitas fisik yang terlalu berat

Pengobatan Panic Attack

Pengobatan yang dilakukan pada serangan panik bertujuan untuk mengurangi intensitas dan frekuensinya, agar kualitas hidup penderita dapat membaik. Pada saat mengalami serangan panik, penderita dapat melakukan penanganan mandiri untuk meredakan gejala yang dialami, yaitu dengan:

  • Mengatur pernapasan dengan menghirup dan mengembuskan napas secara perlahan
  • Menghentakkan kaki untuk membantu mengatur proses bernapas
  • Memfokuskan panca indra, misalnya dengan makan permen atau memeluk bantal
  • Melakukan teknik grounding, yaitu dengan fokus menghindari ingatan atau pikiran negatif, misalnya dengan berhitung, memperhatikan lingkungan sekitar, atau memikirkan hal yang menenangkan.

Sedangkan penanganan medis serangan panik bisa dengan pemberian obat, psikoterapi, atau kombinasi keduanya, tergantung pada kondisi dan tingkat keparahan yang dialami pasien.

Meski bukan kondisi yang berbahaya, serangan panik tergolong cukup sulit diatasi secara mandiri dan bisa berpotensi untuk bertambah parah jika tidak ditangani. Oleh karena itu, pemeriksaan sangat dianjurkan untuk memastikan kondisi yang dialami.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...