Pakar Duga Kematian Akibat Corona di RI Lebih Besar dari Laporan Resmi

Ameidyo Daud Nasution
16 April 2020, 14:37
UI, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
Mural ajakan melawan COVID-19 di Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Pakar epidemiologi sebut kemungkinan kasus kematian akibat corona empat kali lebih besar dari dilaporkan.

Pandu mengatakan potensi tak tercatatnya kematian akibat Covid-19 menggambarkan buruknya sistem layanan tes corona negara ini. Dia menduga fenomena ini terjadi karena kemampuan uji spesimen Covid-19 terbatas, sedangkan banyak suspect penyakit ini meregang nyawa dengan diagnosis lain.

“Hanya sebagian kecil sudah keluar. Jadi sepertinya ada backlog (tes Covid-19),” kata dia.

Selain mengebut tes, Pandu juga meminta pemerintah tegas memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara maksimal. Ia menganggap pembatasan yang dilakukan pemerintah masih setengah hati dengan membolehkan masyarakat mudik.

Dia memprediksi jika pemerintah abai, kasus positif Covid-19 yang perlu dirawat di rumah sakit bisa mencapai 1,5 hingga 1,7 juta. Sedangkan angka meninggal bisa mencapai 240 ribu. “Kalau lebih intens (ketat) kasus perawatan bisa di bawah 100 ribu,“ kata Pandu.

Penjelasan Pandu ini sekaligus menepis pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hari Selasa (14/4) lalu. Luhut mengatakan angka kematian akibat corona RI jauh lebih sedikit dari Amerika Serikat.

"Buat saya tanda tanya, kenapa jumlah meninggal sampai hari ini — maaf sekali lagi — enggak sampai 500 orang padahal penduduk Indonesia 270 juta jiwa?" kata Luhut.

(Baca: Luhut Disorot Bandingkan Kematian Covid-19 di Indonesia dengan AS)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...