Harga Minyak Terus Turun Menyentuh US$ 23, Terendah sejak Tahun 2002

Image title
19 Maret 2020, 09:40
harga minyak, virus corona
KATADATA
Ilustrasi, kilang minyak. Harga minyak jatuh hingga level terendah dalam 18 tahun setelah sejumlah negara mengkarantina wilayahnya imbas virus corona.

Pasar goyah setelah Arab Saudi berencana meningkatkan produksi secara signifikan. Hal itu dipicu sikap Rusia yang tidak setuju memangkas produksi untuk mengantisipasi permintaan minyak yang melemah .

Arab Saudi pun telah mengabaikan rencana pemangkasan produksi dan menyeimbangkan pasar. Negeri kaya minyak ini pun akan mempertahankan produksi lebih dari 12 juta barel per hari.

Sedangkan data mingguan Amerika Serikat mencatat pasokan minyak jenis WTI menunjukan penurunan yang signifikan dalam persediaan bensin dan solar. Stok minyak mentah naik 2 juta barel, sedangkan persediaan bensin dan sulingan turun masing-masing 6,2 juta dan 2,9 juta barel.

Di sisi lain, Goldman memperkirakan penurunan harga minyak jenis Brent ke level US$ 20 pada kuartal kedua tahun ini. Sedangkan Rystad Energy memproyeksikan penurunan permintaan dari tahun ke tahun sebesar 2,8 juta barel per hari, atau 2,8% tahun ini.

(Baca: Pertemuan OPEC+ Batal, Perang Harga Minyak Arab Saudi-Rusia Berlanjut)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...