Ekonom INDEF Dukung Rencana Menteri Erick Thohir Bersih-bersih Garuda
Sebelumnya, kasus dugaan manipulasi laporan keuangan Garuda Indonesia mencuat ketika dua komisarisnya yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria menolak untuk menandatangani laporan keuangan tahun buku 2018.
Menurut mereka, pencatatan keuangan Garuda tidak sesuai dengan standar akuntansi terkait kerja sama penyediaan layanan konektivitas dalam penerbangan antara anak usaha Garuda, Citilink Indonesia dengan Mahata Aero Teknologi.
Dalam laporan keuangan kerja sama bernilai US$ 239,94 juta tersebut telah diakui sebagai pendapatan 2018. Alhasil, Garuda pada 2018 berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 5,01 juta.
(Baca: Dapat Rekomendasi BPK, Grup Garuda Batalkan Kerja Sama dengan Mahata)
Menurut dua komisaris Garuda tersebut, kerja sama dengan Mahata tidak dapat diakui sebagai pendapatan tahun buku 2018. Pasalnya, kerja sama tersebut merupakan kerja sama jangka panjang, dan Garuda pun belum menerima pembayaran sepeserpun dari Mahata.
"Jadi semua direksi yang terlibat fraud (manipulasi) laporan keuangan harus diganti. Rombak total," tegas Bhima.