BPMA: Zeratex Mulai Proses AMDAL Blok Lhokseumawe
Sebelumnya, kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal BPMA Radhi Darmansyah Blok Lhokseumawe merupakan pengembangan lapangan migas Aceh pertama setelah terbentuknya BPMA. Lapangan gas ini berada di 7 kilometer lepas Pantai Lhokseumawe.
Pada tahap awal, lapangan itu akan memproduksi 14,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan produksi puncak sebesar 19,4 MMSCFD selama masa produksi 13 tahun. Blok tersebut ditargetkan berproduksi pada 2023.
Dari produksi lapangan tersebut, negara diperkirakan akan mendapatkan pendapatan sebesar USD$ 156,55 juta atau Rp 2,2 triliun. Asumsi pendapatan berdasarkan harga gas USD$ 6,5/MMBTU (flat) dan asumsi rata-rata harga kondensat sebesar USD$ 65/barel.
Adapun biaya pengembangan Blok Lhokseumawe mencapai US$ 88,1 juta atau Rp 1,2 triliun. Selain itu itu dana kewajiban pemulihan pascaoperasi (ASR) blok tersebut mencapai US$ 45,9 juta atau Rp 649 miliar.
(Baca: Dorong Investasi, ESDM Serahkan Data Hulu Migas ke Pemprov Aceh)