Anggota Satpol PP Diduga Bobol Bank DKI, Ini Modus Pencurian Uang ATM

Sorta Tobing
20 November 2019, 16:56
pembobolan ATM Bank DKI, Satpol DKI, Modus Pembobolan ATM
Bank DKI KATADATA|Arief Kamaludin
Sebanyak 12 petugas Satpol PP diduga membobol Bank DKI melalui ATM Bersama. Tindakan ini menimbulkan kerugian sebesar Rp 32 miliar.

Selain itu, Pratama mengimbau agar bank melakukan digital forensik atau audit sistem informasinya guna mengetahui celah sistem ATM mereka. “Artinya, sistem ATM dan sistem pending lainnya harus diperiksa,” kata Pratama saat dihubungi CNNIndonesia.com kemarin.

Pembobolan ini bisa juga terjadi akibat usaha dari pelaku untuk memanipulasi sistem. “Salah satunya dengan cara manual, seperti mengganjal tempat keluar uang dengan gunting atau benda tajam lainnya,” ucapnya. 

ATM
Ilustrasi. Modus Pembobolan ATM. (Arief Kamaludin|KATADATA)

Modus-Modus Pembobolan ATM

Kasus pembobolan ATM yang paling sering terjadi adalah sistem skimming. Modusnya, pelaku memasang alat skimmer dan kamera tersembunyi. Skimmer untuk membaca data ATM korban. Sementara, kamera sebagai alat pengintip nomor PIN korban.

Kedua alat itu kemudian terhubung dengan router dan modem yang terpasang di alat skimmer. Cara ini membuat semua data korban langsung terhubung dengan komputer pelaku. Lalu, pelaku membuat kartu duplikat memakai data yang berhasil ia dapat dan memakainya di mesin ATM.

Polda Metro Jaya pada 9 November lalu menangkap dua warga negara Rumania yang melakukan aksi skimming ini. Kedua tersangka ditangkap di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Keduanya baru 1,5 bulan berada di Indonesia dengan memakai visa liburan. Dari aksinya, mereka mengumpulkan Rp 137 juta di rekening penampungan.

(Baca: Polda Maluku Tetapkan Tiga Tersangka Baru Pembobolan Dana Nasabah BNI)

Ada pula modus yang lebih konvensional, yaitu mengganjal tempat kartu ATM masuk-keluar. Pada April lalu, Tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku pembobol ATM dengan memakai ganjalan tusuk gigi.

Dalam melakukan aksinya, ATM sudah diganjal terlebih dulu. Pelaku, terdiri dari dua orang, lalu pura-pura ikut mengantri di belakang korban. Pada saat memasukkan kartu, korban akan merasa ada yang mengganjal di dalam mesin anjungan tunai mandiri.

Lalu, pelaku akan berpura-pura menawarkan bantuan. Satu pelaku memasukkan kartu, pelaku lain akan maju dan mengalihkan perhatian korban. Pelaku pertama kemudian menukar kartu ATM korban dengan miliknya.

Kemudian para pelaku membantu korban memasukkan kartu yang sudah ditukar itu dan meminta korban memasukkan PIN. Pelaku pertama lalu mengintip nomor identifikasi rahasia tersebut dan meneruskan informasi itu kepada rekannya yang sudah menerima kartu ATM korban.

Nah, rekan pelaku segera mendatangi mesin ATM untuk menguras isi rekening korban. Mereka tak mau korban tersadar dan meminta pihak bank memblokir kartu.

Kalau skenario ini gagal, pelaku akan menyarankan korban menghubungi nomor call center palsu yang sudah tertempel pada mesin ATM. Rekan pelaku lainnya akan bertindak seolah-olah petugas bank yang akan meminta korban memasukkan nomor PIN-nya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...