Harga Minyak Melemah di Tengah Ramalan Kenaikan Stok AS
Sementara stok minyak sulingan yang mencakup diesel dan minyak pemanas jga turun untuk minggu keenam berturut-turut. Menurut jajak pendapat Reuters, penurunannya mencapai 2,4 juta barel.
Para analis menyebut penguatan harga produk olahan minyak, dengan bensin berjangka AS RBc1 naik hampir 1% lebih tinggi, mengurangi stok minyak mentah meskipun ada perkiraan bahwa stok minyak mentah AS naik 500.000 barel pekan lalu.
Sementara itu, tanda-tanda ketegangan antara AS-Tiongkok setelah perang dagang hampir 16 bulan masih berlangsung dan telah berdampak besar pada harga minyak mentah. Pelaku pasar percaya bahwa perang dagang telah menakuti investor, memperlambat pertumbuhan ekonomi global, serta menekan permintaan minyak.
Seorang pejabat pemerintah AS menyebut Amerika Serikat dan Tiongkok terus mengerjakan perjanjian perdagangan sementara. Namun, mungkin tidak selesai tepat waktu bagi para pemimpin AS dan Tiongkok untuk menandatanganinya di Chili bulan depan.
Adapun klarifikasi pernyataan Gedung Putih sebelumnya bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping diharapkan menandatangani tahap pertama dari kesepakatan perdagangan, menghalangi optimisme pasar minyak yang telah membalikkan kerugian sebelumnya dan mengangkat harga saham AS.