Lika-liku Lobi Politik Bamsoet demi Amankan Kursi Ketua MPR

Dimas Jarot Bayu
4 Oktober 2019, 14:17
bambang soesatyo
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Bambang Soesatyo terpilih sebagai ketua MPR periode 2019-2024 saat sidang Paripurna ke tiga di gedung Nusantara,  Kompleks Parlemen,  Jakarta (3/10). Adapun 10 nama calon pimpinan MPR yakni, dari PDIP Ahmad Basarah, PAN ada Zulkifli Hasan, PPP Arsul Sani, PKB Jazilul Fawaid, Golkar ada Bambang Soesatyo, Nasdem ada Lestari Moerdijat, Demokrat Syarief Hasan, PKS Hidayat Nur Wahid, Gerindra Ahmad Muzani dan perwakilan dari DPD ada Fadel Muhammad.

Ketua Fraksi PDIP di MPR Ahmad Basarah mengatakan, partainya meminta kepada Bambang agar sebisa mungkin membuat pemilihan Ketua MPR tidak dilakukan lewat voting. “PDIP mempersilakan Fraksi Partai Golkar untuk melobi parpol lain agar mendukung pemilihan secara musyawarah mufakat,” ucap Basarah.

Lebih lanjut, PDIP meminta Bambang serta Fraksi Golkar berkomitmen menjaga kepastian jalannya pemerintahan Joko Widodo hingga 2024 dan mendukung rencana amandemen terbatas UUD 1945.

Hal tersebut dilakukan untuk menghadirkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) melalui Ketetapan MPR. PDIP juga mensyaratkan Bambang melanjutkan program sosialisasi empat Pilar MPR ketika terpilih.

“Serta mendukung MPR untuk bekerja sama dan bersinergi dengan BPIP dalam tugas-tugas pembinaan ideologi bangsa,” kata Bambang.

Tak berhenti, Bambang terus melakukan lobi politik terhadap partai-partai yang belum menyatakan dukungannya, yakni PAN, PKS, Demokrat, PAN, Gerindra, serta kelompok DPD. Lobi tersebut dilakukan di Kompleks Parlemen sejak Kamis (3/10) pagi hingga sore.

(Baca: Pimpinan MPR Bertambah Jadi 10 Orang, Sri Mulyani Sesuaikan Anggaran)

Dari lobi tersebut, PAN, PKS, Demokrat, dan kelompok DPD sepakat memberikan dukungannya kepada Bambang. Sementara, Gerindra masih berkukuh ingin mengusung Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR.

Lobi Bambang dengan Gerindra ini berlangsung alot. Di sini, PDIP punya peran signifikan melancarkan proses pemilihan Bambang sebagai Ketua MPR. Pasalnya, Ketua Umum PDIP Megawati yang langsung merayu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk menyerahkan posisi Ketua MPR kepada Bambang.

Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andre Rosiade bercerita, Prabowo lah yang awalnya menghubungi Megawati. Menurut Andre, Prabowo meminta agar kursi Ketua MPR diberikan kepada Muzani. Megawati, lanjut Andre, sebenarnya agak berat menolak permintaan Prabowo.

Hanya saja, pemilihan Bambang sebagai Ketua MPR hampir selesai. Delapan fraksi dan kelompok DPD sudah menyatakan dukungannya kepada politisi Golkar itu. Hanya Gerindra yang masih belum sepakat.

(Baca: Gerindra Usulkan Mekanisme Voting untuk Tentukan Ketua MPR)

Andre mengatakan, sulit untuk menarik dukungan delapan fraksi dan kelompok DPD itu dari Bambang lantas mengalihkannya kepada Muzani. “Sehingga beliau (Megawati) minta pengertian Pak Prabowo, tapi tetap keputusan ada di tangan Pak Prabowo,” ucap Andre ketika dihubungi Katadata.co.id. 

Dari pembicaraan itu, Prabowo lantas memutuskan partainya ikut mendukung Bambang. Andre mengklaim keputusan Prabowo itu diambil demi kepentingan bangsa yang lebih besar.

“Ini alasan kenegarawanan saja. Jadi memang MPR ini kan tempat bermusyawarah dan bermufakat untuk mengambil keputusan mengenai bangsa dan negara,” kata Andre.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...