Harga Minyak Turun Seiring Kekhawatiran Melemahnya Ekonomi Global

Image title
4 September 2019, 11:46
harga minyak
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, seorang pekerja migas. Harga minyak terus turun setelah rilisnya data manufaktur Amerika Serikat dan Eropa yang terkoreksi pada Agustus 2019.

Sedangkan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He mengatakan pihaknya dengan tegas menentang perang dagang. Seperti diketahui, AS mulai mengenakan tarif 15% pada sejumlah barang impor dari Tiongkok pada Minggu, sementara Tiongkok mulai menempatkan bea baru pada minyak mentah AS.

(Baca: Trump Peringatkan Lagi Tiongkok Tak Terus Mengulur Perundingan Dagang)

Di sisi lain, pasokan ekspor minyak Venezuela turun pada Agustus ke level terendah di tahun 2019, laporan internal dan data Refinitiv Eikon menunjukkan, turunnya ekspor minyak Venezuela akibat sanksi AS yang lebih keras.

Pada Senin data menunjukkan, produksi minyak Rusia pada Agustus naik menjadi 11,294 juta barel per hari (bopd) mencapai level tertingginya sejak Maret, dan melampaui target Moskow dalam perjanjian dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

"Tekanan harga minyak terus melemah sejak akhir pekan karena OPEC telah meningkatkan produksi pada Agustus untuk pertama kalinya tahun ini. Sedangkan Rusia dilaporkan memproduksi minyak melebihi kuota yang disepakati," kata Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch.

(Baca: Subsidi Tahun Depan Susut Rp 12 Triliun, Harga Energi Berpotensi Naik)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...