Rata-Rata Produksi Lapangan Jangkrik di April Mencapai 617 MMSCFD
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan produksi Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau, sedikit menurun. Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menyebutkan rata-rata produksinya sampai April sebesar 617 mmscfd.
Menurut Fatar, sedikit penurunan ini karena memasuki decline rate atau masa penurunan produksi yang biasa terjadi di lapangan migas. Biarpun begitu, decline rate Lapangan Jangkrik masih normal. "Sesuai yang diproduksikan. Sekarang 0,88 mmscfd declining rate-nya," kata Fatar kepada Katadata.co.id, Rabu (24/5).
(Baca: Lifting Gas 2019: Tangguh, Corridor dan Jangkrik Turun, Mahakam Naik)
Fatar pun berharap produksi Lapangan Jangkrik bisa naik hingga 680 mmscfd pada tahun ini. "Sedang menunggu sumur JKK12 dan well service-nya sumur JNE 5 untuk bisa backfill declining production sehingga balik ke 680 mmscfd," ujar Fatar.
SKK Migas mencatat Eni MB selaku operator Blok Muara Bakau memang tengah mengebor sumur di Blok Muara Bakau. Aktivitas eksplorasi di dua sumur infill JKK-12 dan JNE ini dilakukan sejak awal 2019. Fatar bilang produksi dari pengeboran dua sumur tersebut ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2019.
(Baca: Eni Temukan Cadangan Gas Baru di Merakes East)
Untuk pemboran sumur JKK-12 infill well bisa mulai produksi akhir April 2019, setelah pemasangan fasilitas subsea selesai. Untuk JNE 9 diharapkan berproduksi di akhir Agustus 2019 setelah pemboran dan pemasangan subsea selesai.
Proyek Jangkrik pertama kali beroperasi Mei 2017. Proyek ini memiliki fasilitas produksi berupa kapal apung alias Floating Production Unit (FPU) dengan kapasitas 450-600 mmscfd.
Proyek Jangkrik sendiri mencakup Lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East (JNE). Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 3,77 miliar.
Proyek ini mengacu rencana pengembangan (PoD) II Lapangan Jangkrik dan Jangkrik NE yang disetujui SKK Migas pada tahun 2013. SKK Migas memproyeksi produksi gas dari proyek Jangkrik bisa stabil di level 600 MMscfd hingga pertengahan 2022.
(Baca: Uji Coba Sumur di Lapangan Merakes Hasilkan Gas dan Kondensat)