Berbincang dengan Jokowi, Elite Politik Keluhkan Durasi Pemilu 2019
Usai melantik Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dan berbincang-bincang dengan sejumlah elite politik. Perbincangan itu berlangsung di salah satu meja makan di ruang belakang Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4).
Beberapa elite politik yang berbicang-bincang dengan Jokowi antara lain, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, serta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Perbincangan antara Jokowi dengan para elite politik ini terlihat berjalan santai dan akrab. Meski demikian, sesekali mereka memperlihatkan raut muka serius ketika berbincang.
Saat ditanya wartawan, Zulkifli mengatakan salah satu yang dibahas dalam perbincangan tersebut terkait Pemilu 2019. Menurutnya, durasi Pemilu 2019 terlalu lama lantaran dilakukan sekitar delapan bulan, hal ini dianggapnya menghabiskan terlalu banyak tenaga dan waktu.
(Baca: Perludem Identifikasi Lima Masalah Pemilu 2019)
Oleh karena itu, Zulkifli menyarankan perlu adanya revisi Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu agar pelaksanaan pesta demokrasi bisa dipersingkat. "Pemilu itu ya idealnya 1,5 bulan. Masak berantem disuruh Undang-Undang sampai delapan bulan," seloroh Zulkifli.
Hasto pun membenarkan jika pertemuan tersebut salah satunya membahas mengenai Pemilu 2019, salah satunya soal waktu kampanye yang panjang dan cukup melelahkan. Apalagi karena kontestasi politik tahun ini diwarnai oleh hoaks dan fitnah.
"Presiden Jokowi dengan Pak Surya Paloh, Pak Zulkifli, dan saya serta tokoh lainnya banyak membahas mengenai refleksi kebangsaan kita, mengingat kampanye yang sangat panjang," kata Hasto.
Selain itu, Hasto menyebut dalam perbincangan tersebut dibahas wacana untuk rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo. Menurut Hasto, upaya rekonsiliasi ini penting untuk menjaga persatuan Indonesia pasca-Pemilu 2019. Ia menegaskan saat ini waktunya untuk semua pihak berpikir tentang rekonsiliasi untuk bangsa dan negara, mengingat delapan bulan sudah terlalu panjang untuk berkontestasi.
(Baca: Moeldoko: Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo Tunggu Momentum yang Pas)