Saran LIPI dan Lembaga Survei agar Cawapres Menang Saat Debat

Dimas Jarot Bayu
15 Maret 2019, 06:00
Debat Capres I 2019
Arief Kamaludin | Katadata
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersama pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.

Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pendiri lembaga survei Kedai KOPI membagikan saran kepada kedua Calon Wakil Presiden (Cawapres) agar tampil apik saat debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ma’ruf Amin disarankan untuk merepresentasikan Joko Widodo. Lalu, Sandiaga Uno dinilai perlu memunculkan ide baru saat debat.

Peneliti politik LIPI Siti Zuhro menyarankan, agar Ma’ruf Amin mengikuti cara pandang Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dengan begitu, Ma'ruf dapat mengetahui hal-hal apa saja yang sudah dilakukan oleh pemerintah saat ini. Apalagi pasangannya yakni Jokowi, demikian biasa disapa, memimpin pemerintahan sekarang ini.

Hal ini bertujuan agar Ma’ruf Amin bisa menonjolkan keberhasilan pasangannya dalam memimpin negeri ini. “Ma'ruf Amin harus merepresentasikan apa yang dilakukan Jokowi," kata Siti di Jakarta, Kamis (14/3).

(Baca: Kubu Jokowi Minta Sandiaga Tak Ragu Hadapi Ma’ruf Amin di Debat Ketiga)

Selain itu, ia berpesan agar Ma’ruf Amin menawarkan program-program yang dilakukan oleh Jokowi kelak. Khususnya, program yang terkait dengan debat ketiga ini yaitu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. "Dia harus menghayati seperti itu, seolah-olah dia Jusuf Kalla," kata Siti.

Cawapres nomor urut 01 ini juga harus menyampaikan tantangan, kendala, serta solusi yang bakal ditemui ketika menjalankan program tersebut. Di samping itu, Ma’ruf juga harus mampu menyampaikan argumennya perihal upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

(Baca: Potensi Pemilu 2019 Jadi yang Terburuk Setelah Reformasi)

Apabila langkah-langkah ini dilakukan oleh Ma’ruf Amin, ia optimistis akan sulit bagi pesaingnya yakni Sandiaga Uno mengalahkannya selama debat ketiga Pilpres 2019 pada 17 Maret nanti. Kuncinya, Ma’ruf harus berani menyampaikan gagasannya di depan publik. Selanjutnya, masyarakat yang akan menilai gagasan itu memungkinkan untuk dilakukan atau tidak.

Sementara itu, Pendiri lembaga survei Kedai KOPI Hendri Satrio menyampaikan, Cawapres nomor urut 02 perlu menampilkan gagasan baru saat debat ketiga Pilpres 2019. Dengan begitu, Sandiaga Uno akan memberikan nilai tambah atas gagasannya. Saran serupa ia berikan juga kepada Ma’ruf Amin.

Ia yakin unsur kebaruan ini berpeluang meningkatkan elektabilitas masing-masing kandidat. “Kalau Jokowi dan Prabowo kan sosoknya sudah diketahui nilainya oleh masyarakat. Kalau Ma'ruf dan Sandiaga ini bisa menjadi nilai tambah, kalau ada kebaruan gagasan," kata Hendri.

(Baca: LIPI Sebut Pemilu 2019 Jadi ‘Kuburan Massal’ Partai Politik)

Sekadar informasi, debat ketiga Pilpres akan dilaksanakan pada 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, Jakarta. Debat antara Sandiaga dan Ma'ruf Amin ini membahas tentang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.

Debat ini akan dimoderatori oleh Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas. Alfito saat ini menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Detik.com. Sementara Putri merupakan jurnalis CNN TV Indonesia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan hanya mengundang 75 orang dari masing-masing pendukung kandidat. Selain itu, KPU mengundang 300 orang pegawainya. Dengan demikian, total undangan yang akan hadir pada debat ketiga sebanyak 450 orang.

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...