Viu Jalankan Tiga Program untuk Memperkuat Film Nasional

Michael Reily
6 Maret 2019, 19:38
BEKRAF
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan perwakiln dari VIU mendatangani MOU Kolaborasi antara Viu dan BEKRAF di Gedung BUMN,  Jalan Merdeka,  Jakarta Pusat (25/2). Kerja sama ini bertujuan untuk  mengembangkan komunitas film Indonesia lewat program mentoring Viu - BEKRAF. 

Program kedua adalah Viu Pitching Forum. Lewat program ini, Viu akan memberikan pembekalan kepada para pembuat film supaya bisa menjual karyanya ke investor global. Untuk itu, Viu akan menyeleksi pembuat film yang bakal diberi pembekalan.

Varun menyampaikan, investor mempertimbangkan beberapa hal sebelum mendanai film. Pertimbangan itu seperti naskah cerita yang bagus, elemen merek yang kuat, serta sudut pandang pemasaran yang tepat. "Kami ingin industri dapat kesempatan untuk memamerkan karyanya kepada masyarakat internasional," kata Varun.

Program ketiga, Viu menggandeng IKJ untuk mengkurasi film karya mahasiswa. Selama ini, mahasiswa Fakultas Film dan Televisi IKJ mendapat tugas untuk membuat film pendek. Menurut Senior Vice President Marketing Viu Indonesia Myra Suraryo, tugas tersebut memakan biaya cukup besar.

Oleh karena itu, Viu bakal memberikan beasiswa senilai Rp 400 juta kepada satu mahasiswa IKJ. Beasiswa itu mencakup biaya kuliah dan biaya hidup selama empat tahun. "Harus ada dukungan dari daerah, supaya semakin banyak anak-anak yang mendapatkan kesempatan (untuk membuat film)," ujar Myra.

Selain itu, tim gabungan ini akan menyeleksi film pendek garapan mahasiswa untuk ditayangkan di Viu selama sebulan. Film-film tersebut juga berkesempatan untuk didanai oleh investor. Bahkan, film-film tersebut berpeluang untuk ikut festival film internasional. Saat ini, sudah ada tiga film nasional yang memeroleh lima penghargaan internasional.

(Baca: Pertumbuhan Penonton Streaming Video Melebihi Bioskop)

Sementara itu, Rektor IKJ Seno Gumira Ajidarma mengapresiasi kolaborasi dengan Viu. Menurutnya, keterlibatan perusahaan global bisa mendorong industri film nasional ke arah yang lebih baik. "Semoga kolaborasi ini dapat memajukan industri film Indonesia, hari ini maupun di masa depan," katanya.

Adapun IKJ merupakan sekolah film tertua di Indonesia. IKJ didirikan pada 1971, dengan nama Akademi Sinematografi. Beberapa lulusan IKJ sukses merilis film, seperti Mira Lesmana, Riri Riza, dan Hanung Bramantyo.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...