Survei Medsos: Jokowi Korban Berat Hoaks Politik Pilpres 2019

Dimas Jarot Bayu
7 Februari 2019, 20:13
Presiden Jokowi
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8/2018).

Di luar itu, terdapat 461 percakapan terkait hoaks 10 juta tenaga kerja asing asal Cina. Lalu, 110 percakapan mengenai posisi calon wakil presiden Ma'ruf Amin bakal digantikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Menurut Yose, hoaks pada Pilpres 2019 ini tiga hingga empat kali lebih banyak dari Pilpres 2014. Efeknya, berbagai hoaks tersebut berbahaya bagi kesatuan bangsa Indonesia. Juga, dapat mengganggu fokus pemerintah lantaran disibukkan memberikan klarifikasi.

(Baca: Hoaks Marak, Jokowi: Penyebar Isu Ingin Pemerintah Terlihat Bersalah)

Secara politis, berbagai hoaks yang beredar dapat mempengaruhi elektabilitas para kandidat. Karenanya, Yose menilai masalah hoaks ini harus ditangani secara cepat. Para kandidat dan tim sukses perlu segera mengklarifikasi atas hoaks yang beredar. “Kalau dibiarkan terlalu lama, sulit mengklarifikasi,” kata Yose.

Menurut dia, konten dalam mengklarifikasi hoaks juga penting. Korban hoaks harus dapat menyampaikan pelurusan informasi secara kreatif agar dapat diterima publik. Di sinilah literasi informasi terhadap publik perlu dilakukan. Sehingga, masyarakat tidak mudah termakan hoaks. “Harus diproteksi dulu,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...