Hashim dan Gerindra Klaim Tanggung 90% Kampanye Jokowi di Pilgub DKI

Ameidyo Daud Nasution
22 Januari 2019, 15:27
Joko Widodo dan Prabowo Subianto
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Calon Presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersalaman usai pengundian nomor urut di KPU.

(Baca: Jokowi dan Prabowo Saling Rebut Suara Mengambang di Debat Capres)

Setelah Jokowi dan Basuki menang dalam Pilgub DKI, Hashim dan Prabowo tidak menuntut imbalan dan proyek apapun. Namun yang jadi masalah adalah belum selesai lima tahun memimpin, Jokowi tiba-tiba maju menjadi calon presiden yang diusung PDIP. Nicholay menceritakan, dua minggu sebelum pencalonan, Jokowi, Hashim, dan Prabowo sempat duduk bersama membahas isu tersebut. "(Jokowi mengatakan) tidak (jadi presiden)," katanya.

Saat debat perdana capres-cawapres pekan lalu, Jokowi menyatakan dirinya tidak mengeluarkan uang saat berlaga dalam Pilgub DKI 2012 silam. Bahkan Jokowi sempat memastikan langsung kepada Prabowo yang menjadi lawan debatnya. "Pak Prabowo pun tahu mengenai itu," kata Jokowi.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP dan Gerindra bergotong-royong membiayai Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI 2012. "Semuanya kan karena gotong-royong. Dana saksi saat itu kami juga gotong-royong," ujarnya. 

Ia menyindir kubu Prabowo yang mengungkit kembali bantuan tersebut. Padahal, seharusnya pemimpin terbebas dari utang balas jasa. "Menjadi pemimpin bukan dengan membeli, bukan dengan investasi. Jadi pemimpin itu dengan dedikasi, itulah yang dilakukan Pak Jokowi," ujarnya. 

(Baca: ICW: Program Pemberantasan Korupsi Kedua Paslon Tak Membuat Jera)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...