Kecelakaan JT 610, Menhub Siapkan Sanksi Bagi Lion hingga Boeing

Ameidyo Daud Nasution
26 November 2018, 20:43
Lion Air Jatuh
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Petugas Basarnas mengevakuasi puing pesawat Lion Air JT 610 pascakecelakaan, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10/2018).

(Baca: Investigasi Pesawat Lion Air Terhambat SDM dan Fasilitas Penyimpanan)

Sebelumnya, laporan yang dirilis oleh Aviation Week menyebutkan sejumlah pilot Boeing menemukan masalah ketika melakukan uji terbang Boeing 737-8 MAX sebelum pesawat yang dioperasikan Lion Air mengalami kecelakaan di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Masalah yang ditemukan para pilot adalah pesawat sulit ditangani ketika kecepatannya turun ke titik yang memicu bahaya kegagalan aerodinamis dan hilangnya kontrol yang bisa menyebabkan kecelakaan.

Boeing memperkenalkan sistem baru untuk kontrol penerbangan, sebuah sistem yang disebut Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS), yang menjadi pusat penyelidikan kecelakaan Lion Air JT 610 yang jatuh di Laut Jawa. Seorang pilot, yang berpengalaman 200 jam terbang dengan MAX-8 mengatakan, mereka tidak menyadari bahwa MCAS telah dipasang dan tidak pernah diinstruksikan tentang cara menggunakannya. Demikian juga yang terjadi dengan pilot Lion Air.

Oleh karena itu, mereka juga tidak menyadari alasan Boeing memutuskan untuk menambahkan sistem MCAS. Masalah-masalah ini terungkap dalam uji penerbangan muncul dari adopsi mesin baru untuk seri MAX 737 yang lebih besar, lebih berat, dan lebih kuat daripada model jet sebelumnya.

(Baca: Tragedi Pesawat JT-610, Telunjuk Mengarah ke Boeing dan Lion Air)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...