Sandiaga: Paket Kebijakan Ekonomi 16 Bentuk Kepanikan Pemerintah

Dimas Jarot Bayu
22 November 2018, 06:26
Sandiaga Uno Melapor Harta Kekayaan ke KPK
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Bakal calon wakil presiden Pilpres 2019 Sandiaga Uno (kanan) tiba di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/8). Sandiaga menyambangi KPK untuk menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai salah satu syarat untuk verifikasi KPU sebagai calon peserta Pilpres 2019.

Menurut Sandiaga, hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia dengan tepat. “Namanya mau buat resep obat mengatasi demam, ya, harus dibuat diagnosa yang pas,” kata dia. (Baca juga: Pemerintah Belum Satu Suara, Baru 26 Sektor Usaha Dibuka 100 % ke Asing).

Dari kubu yang sama, mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier menilai paket kebijakan ekonomi XVI tidak tepat lantaran berusaha memperbaiki ekonomi melalui peningkatan investasi. Padahal, masalah ekonomi saat ini muncul akibat menurunnya daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat.

Sementara itu, industri sedang mengalami kelebihan produksi. Fuad memaparkan, pertumbuhan produksi di kuartal dua 2018 sebesar 5,27 persen. Adapun pertumbuhan konsumsi baru mencapai 3,9 persen. “Ada stok tidak terserap pasar, jumlahnya sangat serius,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini.

Dia menilai paket kebijakan ekonomi yang diterbitkan pemerintah ini bakal sia-sia. Sebab, kebijakan tersebut dinilai tak akan mampu mendorong kondisi ekonomi Indonesia akan semakin baik. (Baca juga: Pengusaha Kadin Minta Pemerintah Tunda Pelonggaran Investasi Asing)

Karenanya, Prabowo Subianto-Sandiaga menawarkan program yang diklaim lebih tepat mengatasi persoalan ekonomi Indonesia, khususnya terkait defisit transaksi berjalan. Program tersebut adalah dengan meningkatkan ekspor industri padat karya dan sumber produksi nasional.

Kandidat oposisi dalam Pilpres 2019 ini juga menawarkan program pembukaan lapangan kerja, terutama melalui UMKM dan wirausaha. Lebih lanjut, mereka bakal membatasi impor yang dianggap terlalu boros saat ini.

Hal lain adalah dengan melakukan penghematan terhadap hal-hal yang dianggap terlalu seremonial. “Hal itu memberi pesan bahwa pemerintah serius melakukan penghematan,” kata Sandiaga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...