Bawaslu Putuskan Dugaan Mahar Rp 1 Triliun oleh Sandiaga Tak Terbukti

Dimas Jarot Bayu
31 Agustus 2018, 11:16
Sandiaga Uno
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Sandiaga Uno (tengah) di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/1/2018).

"Andi Arief adalah satu-satunya sumber informasi dari pelapor maupun saksi," kata Abhan.

(Baca juga: Lobi Sandiaga Uno Dampingi Prabowo Jelang Pendaftaran Pilpres)

Andi sendiri mengatakan berupaya memberikan klarifikasi kepada Bawaslu, namun terhalang kondisi kesehatan orang tuanya. Dia menawarkan memberikan keterangan dengan videocall, tulisan yang ditandatanganinya atau memberikan keterangan di Bawaslu Lampung. Namun semua usulan itu ditolak Bawaslu.

"Saya tidak menghindar dan tidak juga mencabut dua tuit saya yang kemudian menjadi alasan pelapor yang saya tidak kenal untuk membawa problem ini ke Bawaslu," kata Andi dalam keterangan tertulis pada Jumat (24/8).

Dalam cuitan di Twitter pada Rabu (8/8) malam, Andi menyebut Prabowo lebih memilih Sandiaga sebagai cawapres karena mampu membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar. Dia pun menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus karena memiliki kualitas yang buruk lantaran lebih menghargai uang ketimbang perjuangan.

"Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," tulis Andi melalui akun Twitternya @AndiArief_.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...