CSIS: Elektabilitas Jokowi Teratas, AHY dan Gatot Merambat Naik

Dimas Jarot Bayu
12 September 2017, 14:23
Joko Widodo & Prabowo
Biro Pers Setpres
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11).

CSIS memperkirakan calon presiden yang akan maju berjumlah antara dua sampai tiga orang, mengingat syarat pengajuan bakal calon oleh partai politik yang tergolong ketat. Sesuai UU Pemilu, Partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki suara 25% atau 25% kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dapat mengajukan bakal calon presiden.

Peneliti Politik dan Hubungan Internasional CSIS Arya Fernandes mengatakan, pertarungan Jokowi dengan Prabowo akan terbuka lebar dalam Pemilu 2019. Namun, hal ini bisa diantisipasi jika beberapa partai politik membuat poros baru. (Baca: Alot Bahas Ambang Batas Presiden, Paripurna RUU Pemilu Hujan Interupsi)

Arya menuturkan, hal ini bisa terjadi jika Demokrat dapat melobi beberapa partai, seperti PAN, PPP, dan PKB. "Ini bisa akan nanti jadi tiga poros, Prabowo, Jokowi, dan poros alternatif," kata Arya.

Arya mengatakan, pembentukan poros baru ini harus dapat dimotori Demokrat sejak Pilkada Serentak saat ini. Arya menuturkan, contoh pembentukan poros baru seperti di Jakarta pada Pilkada Serentak 2017 harus bisa dilakukan lagi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Kalau berhasil maka di nasional akan mudah," kata Arya. (Lihat: SMRC: 69% Masyarakat Puas Terhadap Jalannya Demokrasi)

Sementara jika ingin memenangkan Pemilu 2019, maka Jokowi harus memperhatikan kinerja ekonomi pada pemerintahan saat ini. Saat ini, tingkat kepuasan publik pada kinerja pemerintah bidang ekonomi hanya sebesar 56,9%.

Tingkat kepuasan publik di bidang ekonomi meningkat dibandingkan 2016 yang tercatat sebesar 46,8%, dan pada 2015 hanya sebesar 30%. "Kalau kinerja pada bidang itu jeblok atau berada pada angka dibawah 50% maka akan ganggu kinerja pemerintahan," kata Arya.

Selain itu, Jokowi juga harus meningkatkan tingkat elektabilitas. Arya menuturkan, jika Jokowi tidak bisa menaikkan elektabilitas hingga di atas 65%, posisinya bisa terancam.

"Kalau ada dua pasang kandidat maju dan formasinya sama dengan 2014 saya kira petahana harus bekerja keras lagi karena masih ada 49,1% orang yg preferensi politiknya bukan pada petahana.

Survei CSIS melibatkan 1.000 orang responden yang tersebar di 34 provinsi Indonesia pada 23-30 Agustus 2017. Riset dalam bentuk wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur. Margin of error survei ini sebesar +/-3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...