Cangkir Isi Percikan Air Keras, Barang Bukti Serangan Atas Novel

Ameidyo Daud Nasution
11 April 2017, 14:50
Kapolda DKI
ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Di tempat yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras aksi kekerasan terhadap Novel dan merupakan aksi brutal. Karena itu, dia meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengusut tuntas kasus tersebut.

"Saya kutuk keras dan saya perintahkan Kapolri agar dicari siapa (pelakunya)," katanya usai acara pelantikan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4).

Presiden menyatakan, kejadian itu harus segera diusut agar tidak ada lagi penyidik yang berprinsip seperti Novel, menjadi korban kekerasan. "Jangan sampai orang-orang yang punya prinsip teguh seperti itu dilukai dengan cara-cara yang tidak beradab. Saya kira hal itu gak boleh terulang," ujarnya.

(Baca: Penyidik KPK Sebut 5 Nama Anggota DPR Pengancam Saksi Kasus e-KTP)

Jokowi juga meminta agar para penyidik tetap waspada terhadap potensi setiap ancaman. Meski begitu, Presiden mengimbau agar para penyidik lembaga anti rasuah tersebut tetap semangat dalam bekerja, terutama dalam membongkar kasus korupsi.

Di sisi lain, Jokowi menepis kemungkinan penyerangan terhadap Novel itu merupakan bagian dari pelemahan KPK. "Tapi ini kriminal (bukan pelemahan), dan menjadi urusannya Kapolri," katanya.

Saat ini, Novel menangani beberapa kasus korupsi, salah satunya adalah kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-ktp). Kerugian negara akibat kasus korupsi ini mencapai sekitar Rp 2,3 triliun.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...