Impor Solar dan Premium Berkurang, Pertamina Hemat Rp 1,7 T per Bulan

Anggita Rezki Amelia
29 Juni 2016, 13:32
bbm
Arief Kamaludin|KATADATA

Penyerapan Solar rendah juga karena merosotnya permintaan dari industri. Pelemahan ekonomi global ternyata ikut memukul industri seperti industri pertambangan. Padahal industri ini adalah salah satu konsumen Solar. (Baca: Ekonomi Lesu, Industri Manufaktur Kuartal II Diprediksi Turun)

Kelebihan produksi juga terjadi pada minyak tanah atau kerosene. Program konversi minyak tanah ke Elpiji yang terus berjalan, menjadi salah satu penyebab surplus ini. Surplus ini kemudian diekspor, sehingga Pertamina bisa mendapat nilai tambah sebesar US$ 7,1 juta per bulan.

Dengan adanya surplus Solar dan Kerosene, Pertamina berencana mengkonversi dua jenis bahan bakar tersebut menjadi Avtur. Bahan bakar yang biasa digunakan untuk pesawat terbang. Rencananya Solar dan Minyak Tanah yang dikonversi sebanyak 400 ribu – 500 ribu barel per bulan. Dengan begitu, ada nilai tambah yang bisa dihasilkan sebesar US$ 7,09 juta. 

Pertamina juga telah berhasil menghentikan impor High Octane Mogas Component (HOMC). HOMC merupakan minyak pencampur bensin agar nomor oktannya tinggi. Nilai tambah dari penghilangan impor HOMC tersebut mencapai sekitar US$15 juta per bulan.

Di sisi lain, Pertamina telah menghentikan ekspor LSWR dan Naphta. Kedua produk ini akan diolah menjadi produk bernilai lebih tinggi di kilang dalam negeri, termasuk di antaranya memproduksi HOMC, Solar, dan Propylene. (Baca: Impor BBM Bisa Teratasi Dengan Menghilangkan Pemburu Rente)

Penghematan juga didapat dari hasil sentralisasi pengadaan melalui manajemen kategori teroptimasi. Langkah ini mampu menghasilkan penghematan sebesar US$ 10,8 juta per bulan. “Kami juga memproduksi Pertalite, Pertamax Series, dan Dexlite dengan nilai tambah sekitar US$3,12 juta per bulan,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...