Hapus Kementerian BUMN, Rini Mau Bentuk Superholding di 2019

Miftah Ardhian
23 Juni 2016, 11:58
Menteri BUMN, Rini Soemarno
Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri BUMN Rini Soemarno

Jadi, superholding BUMN yang dibentuk Menteri Rini lebih seperti Khazanah Malaysia. "Superholding Indonesia ini tidak akan seperti itu (Temasek)," katanya.

Sedangkan mengenai pembentukan induk usaha BUMN berbagai sektor, Rini menyatakan, langkah itu berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang saat ini. Ia mencontohkan, bank-bank di Indonesia akan sangat sulit bersaing, terutama di luar negeri, karena modalnya kecil.

Dengan terbentuknya holding BUMN keuangan maka pertumbuhan empat bank pelat merah akan semakin cepat. Sebab, punya kapasitas lebih besar untuk mencari pendanaan dan menambah permodalan. "Jadi nanti holding company yang ada di situ semuanya profesional untuk memberikan pembinaan ke anak-anak BUMN. Kalau sekarang saya rasa deputi kurang kuat. Kami maunya profesional bukan PNS," ujar Rini.

Sekadar informasi, rencana Kementerian BUMN membentuk lima holding BUMN beragam sektor masih berjalan. Hingga kini, proses pembentukan holding sektor energi sudah lebih maju dengan menempatkan PT Pertamina (Persero) sebagai induk usahanya. Sedangkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjadi anak usahanya.

Menurut Rini, proses pembentukan holding sektor pertambangan, keuangan, infrastruktur, dan perumahan juga disiapkan. Namun, dia belum mau bercerita banyak sampai adanya Peraturan Pemerintah (PP). Yang jelas, Rini menargetkan kelima induk usaha itu sudah terbentuk dan beroperasi paling lambat akhir tahun ini.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...