Tiga Alasan Pemerintah Hendak Cabut Subsidi Solar
Pencabutan sebagian subsidi ini pun dinilai tidak akan berpengaruk kepada volume solar yang akan dipasok, yakni tetap di angka 16 juta kilo liter. Namun Sudirman belum bisa memastikan apakah rencana ini berpengaruh kepada penggunaan biodiesel. “Sejauh ini biodiesel diusahakan akan dicukupi dari Dana Sawit itu. Mudah-mudahanan tidak berpengaruh. Kalau iya pasti dicari jalan keluar. Karena kan seluruh program pemerintah kan yang harus menanggung APBN,” ujarnya.
Meskipun demikian, Sudirman mengakui, rencana ini masih dalam tahap pembahasan awal dengan DPR. Kemungkinan perubahan jumlah subsidi atau bahkan rencana menhapuskannya akan dibahas lebih lanjut saat tahap konsinyering dengan Komisi Energi DPR. Bukan hanya itu, saat rapat di Badan Anggaran Dewan pun masih bisa berubah.
Sebagai informasi, Pemerintah berencana memotong subsidi BBM jenis Solar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. Besaran pemotongan subsidi tersebut mencapai 65 persen dari dana subsidi yang dialokasikan dalam APBN 2016. (Baca: BPK Minta Pertamina Setor Keuntungan Solar Subsidi Rp 3,1 T ke Negara).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan dana subsidi Solar dalam draf APBNP 2016 dipotong menjadi Rp 350 per liter. Sebelumnya, subsidi Solar dipatok Rp 1.000 per liter dengan mekanisme tetap atau fixed subsidy. “Karena harga minyak turun,” katanya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Kamis pekan lalu
Dengan perubahan tersebut, subsidi BBM dan elpiji tabung tiga kilogram dalam draf APBNP 2016 menjadi Rp 40,63 triliun. Jumlahnya menurun Rp 23,05 triliun dibandingkan alokasi dana dalam APBN 2016.