Banjiri Pasar Dunia, Ekspor Minyak Irak Nyaris Pecahkan Rekor

Maria Yuniar Ardhiati
2 Mei 2016, 14:47
minyak
Katadata

“Secara politik, keadaan sudah bertambah buruk secara dramatis di Irak,” ujar analis minyak dari Energy Aspects Ltd., Richard Mallinson, melalui sambungan telepon dari London, Inggris, Minggu (1/5) lalu. Ia menjelaskan, kondisi tersebut berdampak negatif bagi industri minyak Irak untuk jangka waktu menengah. Puncak produksi akan muncul dan mulai berkurang seiring berjalannya waktu pada tahun ini.

Serangkaian peristiwa yang terjadi di Baghdad dapat mengganggu produksi dan ekspor minyak dari kawasan selatan Irak. Sebagian besar cadangan minyak mentah dan terminal ekspor maritim negara ini berada di wilayah selatan, jauh dari lini depan militer yang berperang melawan ISIS. Analis komoditas dari Emirates NBD PJSC di Dubai, Edward Bell, menambahkan, jika kondisi ketidakstabilan di Irak terus berlangsung maka akan mengerek harga minyak hingga mencapai posisi tertingginya. 

Tanda-tanda kenaikan harga minyak sudah terlihat sejak bulan lalu. Harga minyak mentah acuan Brent untuk kontrak pengiriman Juli sempat mencapai US$ 48,29 per barel pada perdagangan Jumat pekan lalu (29/4). Namun, saat penutupan sedikit terkoreksi menjadi US$ 47,37.

(Baca: Banjir Pasokan, Harga Minyak Bisa Terus Turun Hingga Akhir Tahun)

Di sisi lain, persediaan minyak dunia, khususnya OPEC, masih terus meningkat lantaran para produsen enggan mengerem produksinya meskipun permintaan minyak melemah. Persediaan minyak OPEC pada April mencapai 32,64 juta barel per hari (bph) atau naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 32,47 juta bph.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...