Puluhan Perusahaan Minyak Amerika Merugi Rp 885 Triliun

Maria Yuniar Ardhiati
28 April 2016, 09:38
Rig Migas Lepas Pantai Pertamina Hulu Energi
Katadata

Sebagai perbandingan, ada 22 perusahaan yang juga merugi, tapi masih lebih baik dibanding 18 perusahaan yang disebut sebelumnya. Sebanyak 22 perusahaan itu menanggung utang dengan total nilai US$ 40 miliar atau 58 persen dari ekuitas. Kelompok perusahaan dengan utang tinggi tersebut memang kehilangan simpanan mereka sebesar 21 persen tahun lalu. Sementara itu, kelompok perusahaan lain hanya mengalami pengurangan enam persen, berdasarkan data EIA.

Meski harga minyak sudah berangsur pulih dari US$ 26 per barel pada Februari lalu menjadi lebih dari US$ 42 per barel hari ini, perusahaan minyak masih mengalami tekanan finansial. Wall Street menyebut kerugian akan tetap dialami perusahaan pengeboran minyak seperti Continental Resource, Diamondback Energy dan Denbury Resources.

Kondisi lebih parah bakal menghadang perusahaan pengeboran minyak serpih asal Oklahoma, SandRidge Energy, yang masih bergantung pada utang sebesar US$ 3,6 miliar. Perusahaan ini telah mengisyaratkan kebankrutan bulan lalu. Jika memang terjadi, ini akan menjadi kebankrutan terbesar perusahaan minyak di Amerika Utara. (Baca: Februari, Harga Minyak Indonesia Mulai Merangkak Naik).

EIA memberi peringatan terhadap perusahaan minyak dengan jumlah utang tinggi dan nilai aset yang minim akan adanya pembatasan akses kepada kredit jangka pendek. Akibatnya, perusahaan tersebut akan kesulitan melakukan pengeboran minyak, bahkan bisa berujung pada kebankrutan. Menyusul kondisi ini, industri minyak sekarang menghadapi redeterminasi dengan perbankan, yaitu proses pengurangan atau bahkan penarikan kredit .

Namun hingga saat ini, perbankan belum terlalu menekan klien-kliennya yang berasal dari perusahaan minyak, karena pulihnya harga minyak. Contohnya, perusahaan minyak Chesapeake Energy tidak lagi cemas karena telah mendapat kucuran dana US$ 4 miliar dari bank. “Meski telah terjadi banyak kerugian, masa-masa kepanikan sudah berakhir sekarang,” ujar Smith. (Baca: Ekonografik: 2016, Harga Minyak Makin Jatuh?)

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...