Pemerintah Jaga Harga BBM Stabil Sampai Lebaran
Karena itulah, pemerintah tidak mau menurunkan harga BBM terlalu besar pada awal April nanti. Dalam wawancara dengan Katadata dua pekan lalu dan beberapa kesempatan wawancara lainnya, Sudirman memperkirakan penurunan harga BBM jenis Premium dan Solar subsidi tak sampai Rp 1.000 per liter.
(Sudirman Said: Terlalu Banyak Juru Masak di Sektor Migas)
Lantaran harga BBM masih di atas harga keekonomian maka pemerintah akan memperoleh surplus dari penjualan BBM tersebut. “Surplusnya punya negara tapi disimpan oleh PT Pertamina (Persero). Nanti, Pertamina akan terus diminta melaporkan,” ujar Sudirman.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang melihat harga minyak mentah saat ini telah mencapai di atas US$ 40 per barel. Karena itu, Pertamina mengantisipasi tekanan kenaikan harga BBM dalam beberapa bulan ke depan. “Pada Juli nanti ada puasa, lebaran dan liburan anak sekolah,” katanya kepada Katadata. Atas dasar itulah, dia berpandangan perlu kestabilan harga BBM alias tidak naik atau turun terlalu besar dalam waktu singkat.
(Baca: Pemerintah Berencana Kenakan Cukai BBM dan Plastik)
Di sisi lain, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, surplus dana hasil penjualan BBM yang akan disimpan oleh Pertamina tidak akan menjadi masalah besar. Pertamina akan selalu terbuka memberikan laporan terkait dana tersebut. “Semua akan diaudit BPKP. Pertamina terbuka untuk diaudit dan akan memberikan laporan kepada Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM,” katanya.