Harga Minyak Anjlok, Industri Penunjang Migas Beralih ke Nonmigas

Arnold Sirait
22 Februari 2016, 21:08
tambang minyak
skkmigas.go.id

Dengan harga minyak dunia yang saat ini berada dikisaran US$ 30 per barel, menurut dia tidak banyak negara yang bisa bertahan. Menurut data yang dia miliki, biaya produksi di beberapa negara seperti Brazil, Kanada dan Inggris masih berada di atas US$ 30 per barel. Hanya negara di Timur Tengah yang biaya produksinya masih di bawah itu, yakni Kuwait sekitar US$ 20 per barel dan Arab Saudi US$ 9 per barel. 

Rendahnya harga minyak tersebut juga sudah berdampak ke Indonesia. Bahkan salah satu perusahaan migas terbesar di Indonesia yakni  Chevron Indonesia mulai mengurangi karyawannya. Beberapa perusahaan migas juga mulai mengurangi biaya modalnya. Menurut dia, di industri migas saat ini terjadi penurunan biaya modal hingga 12 persen atau sekitar US$ 522 miliar. Hal ini juga menyebabkan seretnya proyek yang dikerjakan oleh industri penunjang migas.

(Baca: Chevron PHK Ribuan Karyawan di Indonesia)

Dia mengatakan harga pipa dulu bisa jual US$ 1700 sampai 1800 per metric ton saat ini hanya dijual di angka US$ 600-700 per metric ton. Hal itu juga ikut mengurangi keuntungan dari industri penunjang migas. Industri penunjang migas pun mulai mencari bisnis lain. “Mulai cari kerjaan non oil and gas,” ujar dia.

Sementara Presiden Direktur PT Bakrie Pipe Industries Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan, perusahaannya mulai mengurangi belanja modalnya sejak tahun ini gara-gara pelemahan harga minyak dunia. Sekitar 65 persen bisnis perusahaannya juga beralih ke sektor nonmigas karena minimnya proyek di sektor migas. Target produksi pipa di perusahaannya menurun juga menurun dari tahun sebelumnya. Target produksi tahun ini 147.000 metrik ton sedangkan 2015 sebesar 180.000 metrik ton. Akibatnya ada  200 pekerja kontraktor yang tidak diperpanjang masa kerjanya tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...