Peringkat Utang Lima Negara Raksasa Produsen Minyak Turun

Yura Syahrul
22 Februari 2016, 10:53
Kilang Minyak
KATADATA

(Baca: Kejatuhan Harga Minyak Kurangi Penerimaan Negara Rp 90 Triliun)

S&P juga memangkas peringkat kredit Kazakhstan lantaran separuh pendapatan negaranya berasal dari ekspor minyak. Gara-gara rendahnya harga minyak dunia, mata uang negara di kawasan Asia Tengah itu sudah anjlok sekitar 50 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam setahun terakhir.

Bahrain turut terpukul keras oleh jatuhnya harga minyak mentah. Sekitar 75 persen dari pendapatan Bahrain berasal dari minyak. Ini menopang 60 persen dari total ekspor negara mini di kawasan teluk tersebut.

S&P memperkirakan terganggunya ekspor menyebabkan utang Bahrain membengkak cepat mencapai 77 persen dari PDB pada 2017. Bahkan, negara ini telah mengandalkan bantuan dari Arab Saudi, yang sekarang juga menghadapi kesulitan anggaran. Karena itu, S&P memangkas dua noktah peringkat utang Bahrain dari BBB- menjadi BB. Nasib serupa dialami negara jirannya yaitu Oman. Peringkat utang Oman diturunkan dari BBB+ menjadi BBB-.

(Baca: Peringkat Utang Pertamina Terancam Jatuh di Bawah Level Investasi)

Sementara itu, Brasil merupakan salah satu korban yang paling menderita dari anjloknya harga minyak dan harga komoditas. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan, ekonomi negara yang terbesar di Amerika Latin itu akan menyusut atau minus 3,5 persen pada 2016. Ini turun secara signifikan dari perkiraan sebelumnya sebesar kontraksi 1 persen. Atas dasar itu, S&P menurunkan satu noktah peringkat kredit Brasil menjadi BB.

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...