Pemerintah Bangun Infrastruktur Elpiji di Papua

Arnold Sirait
12 Januari 2016, 16:27
LPG Elpiji Pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA

Direktur Pembinaan Hilir Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Setyo Rini Tri Hutami mengatakan pembangunan tiga depo pengisian elpiji di Timur Indonesia ini diharapkan dapat selesai pada 2019. Untuk mengejar target tersebut, kementerian akan melelang proyek ini pada April 2016.

Kementerian ESDM kata dia juga sudah menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk proyek tersebut dalam APBN 2016. Namun hingga selesai proyek, total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 600 miliar. “Multiyears dalam tiga tahun,” kata dia kepada Katadata, Selasa (12/1). (Baca: Kehadiran Bright Gas Pertamina Diklaim Menghemat Subsidi Elpiji Rp 5,2 Triliun)

Meski akan membutuhkan waktu tiga tahun, pemerintah berharap tahun depan depo tersebut sudah bisa digunakan secara bertahap. Sambil menunggu depo tersebut dapat digunakan, pemerintah saat ini sedang melakukan pendataan untuk penerima paket perdana. Sehingga pada 2017 nanti paket tersebut sudah bisa dibagikan.

Menurut Wirat dibandingkan dengan bahan bakar lain, penggunaan elpiji lebih menguntungkan bagi masyarakat. Secara teori, pemakaian satu liter minyak tanah, setara dengan pemakaian 0,57 kilogram elpiji. Dengan menghitung berdasarkan harga keekonomian minyak tanah dan elpiji, subsidi yang diberikan untuk pemakaian 0,57 kg elpiji akan lebih kecil daripada subsidi untuk satu liter minyak tanah.

Manfaat lain dari penggunaan LPG adalah mengurangi kerawanan penyalahgunaan minyak tanah, mengurangi polusi udara di rumah atau dapur, menghemat waktu memasak dan perawatan alat memasak. Dengan begitu dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (Baca: Turunkan Harga Elpiji, Pertamina Pindahkan Storage dari Kapal ke Darat)

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...